Britney enggan menutup matanya malam ini. Pertemuan kembali dengan Leonard adalah suatu keajaiban. Terlebih tubuhnya saat ini tidak terikat hubungan persaudaraan dengan Leonard, jadi Britney berencana menghabiskan waktu bersama Leonard sebelum Leonard menghilang.
Leonard yang kembali dari bukit menunju ke arah Britney yang menatap langit.
"Britney... Mengapa kau berada di luar rumah. Ayo kita masuk, udara malam sangat dingin, " ajak Leonard.
Britney menoleh ke arah Leonard. Dia mengulas senyum ceria seperti dahulu. "Mengapa kita melewatkan waktu begitu saja, Kak. Alangkah baiknya kita menjelajah bumi tempat manusia tinggal. "
Leonard mengangkat alisnya. "Kau ingin bersenang-senang seperti manusia? " tanya Leonard. Dia agak aneh dengan pemikiran Britney. Sejak kapan adiknya itu tau arti bersenang-senang.
"He he he tentu saja. Manusia adalah makhluk yang tau cara bersenang-senang. Tidak seperti kaum peri yang hanya menjalankan tugas seperti mesin. "
"Wah, jika Ratu Tara dan teman-temanmu tau pemikiranmu, mereka pasti sedih. " Leonard sangat menyukai Britney yang nampak hidup seperti ini. Dari dulu dia memang merasa Jika kehidupan manusia lebih cocok bagi Britney.
"Jika mereka mendengarku maka sebaiknya mereka juga bersenang-senang sepertiku, " ucap Britney. "Sudahlah, ayo kita pergi ke taman bermain! " ajak Britney senang.
"Baik. "
Mereka berdua bergandengan tangan menuju rumah. Kemudian Leonard mengeluarkan sepeda mini.
"Jadi kita akan ke kota dengan sepeda ini! ?" pekik Britney senang. Sebenarnya dia ingin sekali mencoba menaiki dan mengayun sepeda. Sekarang Leonard membawanya ke kota naik sepeda. Ini sungguh romantis.
"Naiklah, " perintah Leonard.
Britney dengan senang hati menaiki sepeda itu.
Di dunia peri, Ratu Tara yang mengawasi Britney sedikit tersentak. Dia ternyata memikirkan ucapan Britney tentang dirinya dan para peri.
'Kami seperti mesin alam? ' tanya Ratu Tara dalam hati. 'Benarkah? '
Dia kemudian mengingat kembali apa yang ia lakukan, mulai dari awal kelahirannya hingga sekarang. Dia berusaha mengingat kapan ia pertama kali bersenang-senang, dan jawabannya adalah tidak pernah.
"A-apa... Jadi yang dikatakan oleh Britney itu benar, " desahnya.
Ratu Tara memucat. Ia kemudian melangkah menuju balkon istana pelangi. Sejauh mata memandang, yang ia lihat hanyalah kaum peri yang berterbangan kesana kemari untuk menjalankan tugasnya. Tiba-tiba ia mengasihani dirinya dan para peri itu.
"Dunia manusia saja memiliki hari libur, mengapa dunia peri tidak bisa melakukannya?" gerutu Ratu Tara. Dia pun memutuskan untuk meliburkan para peri di dunia peri dari tugasnya.
"Para peri juga berhak untuk bersenang-senang. "
Tak lama kemudian, Daniel muncul dari pintu masuk. Dia mencari Tara di kamarnya, karena tidak menemukan ratunya di kamar dia melangkah menuju balkon. Ternyata ratunya sedang memikirkan sesuatu.
Dia pun mendekat pada belahan jiwanya itu. "Apa yang kau pikirkan, Tara? "
"Aku ingin meliburkan para peri hari ini. Aku baru menyadari jika peri-periku tidak pernah bersenang-senang. Mereka hanya bekerja dan bekerja. Ini tidak adil bagi mereka, " ucap Ratu Tara.
Daniel terdiam. Dia mencoba mencari tahu dari mana pemikiran itu berasal. Meliburkan peri adalah hal yang belum pernah terjadi. Jadi dia agak ragu melakukannya.
"Tapi..."
"Daniel. Aku mohon, selama ratusan tahun mereka terus bekerja. Ada yang menjaga bunga mekar pada waktunya, ada yang memastikan buah matang, belum lagi tugas peri musim. Mereka semua seperti mesin yang bekerja tanpa henti. Kita hanya memberi satu hari libur. Atau kita bisa menyusun giliran libur dan istirahat mereka. "
Daniel menghela nafas. Dia ingin sekali menolak tapi tidak sanggup melihat wajah kecewa belahan jiwanya.
"Baiklah... " putus Daniel pada akhirnya.
Dunia peri pun bergolak penuh suka cita. Para peri kemudian bersenandung dan menari menikmati hari libur. Tak seorang pun tau jika kejadian luar biasa ini ternyata diakibatkan ucapan Britney.
Di dunia bayangan, Louis dan Adrian mati-matian menghindar dari Drew. Mereka tidak ingin menemani Drew bekerja ketika ia dalam mode Kill If I Want. Itu menakutkan.
"Apa kau yakin Lord Drew tidak menemukan kita di sini? " tanya Louis pada Adrian.
"Seratus persen yakin, " jawab Adrian santai.
"Mengapa? " tanya Louis. Dia agak bingung mengapa Adrian mengajaknya ke area mermaid yang berwujud manusia. Secara otomatis mereka hanya mengenakan bikini. Tidak berhenti di situ, para putri duyung dan Siren yang cantik melayani mereka seperti raja. Di kanan kirinya ada putri duyung yang mengipasi mereka berdua yang sedang berbaring di pasir pantai. Selain itu Siren berambut pirang dan seksi melumeri punggung mereka dengan cream. Ada juga yang bertugas membawa minuman untuk mereka. Jadi Louis masih bingung mengapa Drew tidak akan mendatangi mereka ke sini.
"Itu karena tuan Drew tidak mungkin mendatangi tempat yang membuatnya ingin melakukan kegiatan bersama nona Britney. Aku yakin saat ini dia sedang mengubur dirinya dengan pekerjaan dari dunia bayangan maupun dunia manusia. Itu semua untuk mengalihkan perhatiannya dari nona Britney. "
"Malang sekali kisah cintanya."
"Begitulah. "
Di ruang Tabu, Drew mendengar apa yang mereka bicarakan tentang dirinya. Oleh karena itu, dia menyihir para mermaid dan Siren yang melayani mereka kembali ke tempatnya dan di gantikan oleh Orck dan Troll. Louis dan Adrian langsung terkejut dan melarikan diri dari mereka.
"Tuan jangan lari, kami diperintahkan yang mulia Drew untuk melayani kalian. " Para Troll itu mengejar Louis dan Britney.
"Yang benar saja, aku tidak mau kalian layani! " teriak Adrian dan Louis.
'Bukannya mimpi indah, jika kalian layani maka kami akan bermimpi buruk selama seribu malam. '
Akhirnya, Louis dan Adrian memutuskan untuk menemui Drew dan membantunya menyelesaikan pekerjaan pemimpin dunia bayangan itu.
Drew yang melihat mereka kembali seolah tidak tau apa yang menimpa mereka. Dia hanya terus menatap kertas kosong sambil menyeringai.
'Rasakan. '
>
Britney dan Leonard sedang berada di puncak bianglala yang mereka naiki. Ternyata malam ini awan gelap sudah pergi. Bintang-bintang mulai bermunculan dan bulan pun memberikan sinar lembut.
"Indah sekali, " ucap Britney. Mata hijaunya berbinar indah saat pantulan cahaya lampu berkerlap kerlip di irisnya.
"Kemana selanjutnya kita akan pergi? " tanya Leonard.
"Naik kapal perahu. Kita harus merasakan bagaimana rasanya naik perahu di danau itu. "
"Baik. "
Saat mereka selesai naik bianglala, Leonard menyewa kapal untuk dinaiki berdua. Danau buatan ini mengingatkan Britney akan Drew. Ada banyak pohon marple dan juga bunga Sakura yang berjajar di tepi danau. Britney terdiam. Dia masih ingat momen indah yang mati-matian Drew ciptakan demi dirinya.
Deg.
Deg.
Deg.
'Apa yang terjadi padaku. Mengapa aku bisa teringat dengan Drew di saat bersama Leonard? ' batin Britney. Ada perasaan bergolak di hatinya. Sesuatu yang sama yang ia rasakan pada Leonard.
Britney tau jika yang ia rasakan adalah perasaan sayang.
"Ada apa Britney? " Leonard bertanya karena melihat Britney yang terdiam. Leonard tau jika pikiran Britney ada di tempat lain.
"A-aku tidak tau. Ada sesuatu yang mengangguku. "
Leonard bisa menebak apa yang menganggu Britney. Pria merah itu tau jika sebagian hati Britney ditempati oleh Drew. Leonard bersyukur atas perasaan Britney. Dengan begini Britney pasti akan bahagia.
"Coba pejamkan matamu. Cobalah kau pusatkan pikiran apa yang sebenarnya ada di hatimu. "
Britney mengikuti saran Leonard. Dia menutup matanya dan fokus pada satu titik.
Dalam hembusan angin yang meniup daun marple dan kelopak bunga Sakura, Britney terus menutup mata. Semakin lama titik yang ia jadikan pusat pikiran membentuk sosok pria berwajah dingin namun penuh kesedihan. Britney pun membuka matanya.
"Apa kau sudah tau apa yang menyebabkan perasaanmu gundah? " tanya Leonard.
Perahu yang mereka naiki terus mengarungi danau. Britney hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Leonard. Meski dia tau jawaban dari pertanyaan Leonard adalah Drew, tapi Britney tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya. Dia tidak ingin merusak suasana yang tidak mungkin terulang meski seribu tahun lagi.
"Lebih baik jangan dipikirkan, kita harus memanfaatkan kesempatan langka ini. " Britney memunculkan sihir untuk menciptakan makanan ikan dari tangannya. Dia menaruh ikan itu dan ikan yang berada di danau pun muncul. Mereka berlomba memakan makanan dari Britney.
Leonard meniru Britney. Dia juga menciptakan kupu-kupu dari tangannya. Perahu yang mereka naiki kini meriah dengan hewan-hewan lucu itu.
Tbc.