Britney tidak akan pernah tau bagaimana konyolnya Drew ketika menyuruh kaum mermaid dan beast air membuat danau buatan ini. Dia memaksa para mermaid itu menyanyi agar ikan-ikan cantik dari dasar laut datang ke permukaan sehingga bisa ditangkap Drew untuk di bawa ke danau buatannya. Itu membuat suara para mermaid serak karena mengerahkan semua energinya. Lalu untuk beast air, banyak dari mereka yang menderita gatal-gatal karena membawa terumbu karang sebagai hiasan dasar danau. Tidak sedikit dari mereka yang tersengat makhluk laut maupun anemon.
'My Lord, mengapa kau menyiksa kami seperti ini, ' keluh mereka dalam hati.
Jika itu adalah penderitaan klan makhluk air, maka beda lagi dengan klan penyihir. Drew menyuruh anak buah Neiji menyihir biji pohon agar segera tumbuh, dan yang menjadi pohon pilihan adalah pohon Sakura dan pohon mapple. Jadi, para penyihir terpaksa bergadang semalaman untuk membuat ramuan penumbuh tumbuhan. Banyak diantara mereka yang mondar mandir untuk mencari bahan ramuan itu. Sialnya lagi, bahan ramuan itu banyak yang terdapat di puncak gunung maupun dasar laut. Akhirnya setelah semua itu, ramuan mereka sudah siap dan pohon bunga Sakura yang cantik tumbuh dan berbunga dengan indah.
Lalu kini, Drew tinggal menjalankan semua rencananya. "Masuklah ke sini, mine. "
Drew meniupkan sedikit sihir, sehingga terjadi hujan kelopak bunga berwarna pink di sekitar danau buatan. Itu menambah kesan romantis pada moment yang mati-matian Drew ciptakan. Walau sesekali Drew mengingat sikap maupun perkataan pria pemeran utama yang tertulis dalam novel pemberian Adrian, ia cukup percaya diri dengan situasi sekarang.
Ingin tahu buktinya?
Lihat saja ekspresi Britney sebagai buktinya. Wajah memerah serta mulut menganga lebar ketika mengamati penampilan tanpa jubah Drew begitu menawan peri baru lahir itu. Dia seperti berada dalam dunianya sendiri.
Jelas Drew merasa bangga pada otot tubuh juga ketampanannya. Dia sengaja meraba-raba lengannya yang kekar untuk dipamerkan pada Britney. Terlebih saat ini Britney memandangnya tanpa berkedip.
"Ehem. Mine, kemarilah, " perintah Drew lagi.
Drew berjalan bagian yang lebih dalam di danau buatan yang memantulkan bayangan pink bunga Sakura. Angin yang meniup nakal terkadang mendaratkan kelopak bunga pada kulit putih sang penguasa negeri bayangan sayangnya sedetik kemudian kelopak bunga itu menjadi abu. Lalu bagaimana caranya air dalam danau itu tidak mendidih ketika Drew masuk ke dalamnya? Jawabannya adalah Drew menaruh sebongkah es abadi di dalam danau sehingga ketika ia masuk ke dalam air danau maka airnya menjadi hangat. Dua benturan kekuatan yang besar sehingga menimbulkan efek hangat.
"Tidak mau, aku malu," jawab Britney.
Ayolah, mengapa di moment indah seperti sekarang tiba-tiba timbul rasa malu.
Mau tidak mau Drew kembali merujuk ke beberapa novel, berusaha mengingat ucapan para pria untuk membujuk gadisnya agar menurut. Beginilah nasib vampir perjaka yang tidak memiliki pengalaman percintaan, sehingga dengan terpaksa ia menjadikan novel sebagai guru percintaannya.
Langkah pertama tunjukkan keindahan tubuhmu...
Mengingat salah satu langkah yang tertulis di dalam novel, Drew mencoba memamerkan keindahan otot tubuhnya yang berotot kekar lebih jelas lagi ke Britney.
Dia mengambil air dari danau kemudian menuangkan ke atas kepalanya. Tetesan air yang mengalir dari rambut gelap Drew tampak begitu seksi dan panas. Otot bisep Drew yang dihias urat menjadikan Drew seperti binaraga yang sedang berpose. Jadi bagaimana mungkin jika peri itu tidak merasa gila dan tergoda.
Tunggu sebentar, dimana peri yang tadi melongo seperti orang bodoh?
Drew sempat kebingungan mencari Britney yang tiba-tiba menghilang dari pandangan mata. Ternyata Britney sudah berada di belakang tubuh Drew. Mengamati dengan rakus tiap lekukan tubuh Drew. Salahkan feromon mematikan yang dikeluarkan Drew, peri-pun tak mampu menolak pesona Drew.
"Mine..."
Drew sedikit terkesiap ketika tangan lembut Britney menelusuri punggungnya. Dia merasakan jari lembut Britney mengusap beberapa bagian tubuhnya yang sensitif. Mengirim getaran seolah tersengat listrik di setiap sel tubuhnya yang mendamba.
"Sttth jangan bergerak," ucapan Britney membuat Drew menurut. Jelas Drew akan menuruti ucapan Britney. Sudah lama dia ingin disentuh oleh Britney, dan akhirnya setelah menjalani ritual siang malam saat itu pun tiba.
"Aku menyukai otot ini."
Cup.
Tanpa diduga oleh Drew, bibir Britney mendarat di punggungnya. Menghantarkan getaran halus yang menyenangkan bagi Drew. Sang penguasa negeri bayangan itu memejamkan matanya, menikmati sentuhan kecil Britney di punggungnya. Bersyukurlah karena tidak ada orang lain disekitar sini atau martabat sang penguasa negeri bayangan hancur akibat karena wajahnya yang memerah sempurna.
Pada saat ia membuka mata, kilatan emerald menyambut pandangan pertama oniks Drew. Tatapan mereka berdua saling mengunci satu dengan lainnya. Mereka saling terpesona pada sosok di depannya dan berusaha menenangkan jatung yang berdegup kencang.
Drew membelai pipi Britney kemudian meraih bibirnya, menghisap lembut milik Britney yang berwarna pink. Kali ini Drew tidak sedang meniru adegan dalam novel. Dia melakukannya secara naluriah sebagai seorang pria yang tertarik pada wanita.
Britney yang menyukai sentuhan Drew menutup matanya. Berusaha mengimbangi ciuman Drew yang lembut.
"Lord, Drew...''
Sebagai langkah selanjutnya, jemari Drew meraih gaun peri berwarna putih yang Britney pakai. Dengan sekali sentakan-- tubuh basah Britney berada di pelukan sang Lord.
Kulit lembut dan basah Britney memacu dengan cepat libido sang vampir perjaka. Malam ini dia berniat melepaskan status perjaka abadi yang selama ini dia sandang.
Bibirnya yang sudah puas menikmati kelembutan bibir Britney turun ke leher putih seperti leher angsa. Panjang dan putih. Diciumnya leher putih itu dengan lembut, menyesapi aroma bunga yang tidak pernah menghilang dari tubuh Britney. Meninggalkan bekas merah yang menghias sekaligus sebagai penanda jika pemilik tubuh lembut ini adalah miliknya.
"Mine, kau milikku. Selamanya milikku," desah Drew.
Tangannya memeluk erat pinggang Britney. Meresapi tubuh basah Britney yang menempel padanya yang nampak begitu murni. Bagaikan memegang sebuah perhiasan langka, Drew menikmati tiap momen romantis ini dengan Britney.
>
"Bagaimana perkembangan rencana kita, Kobby?" Furge memanggil Kobby dengan menggunakan telepati.
Dia tidak sabar ingin segera menjalankan rencananya demi membangkitkan pupa vampire dan menginvasi negeri bayangan. Jadi, Furge selalu memantau perkembangan kinerja Kobby yang menjadi mata-mata di tempat Drew.
"Mereka berdua masih belum terpisah sejak kedatangan mereka ke dunia manusia, anda harus lebih bersabar, " jawab Kobby.
"Buatlah rencana untuk memisahkan mereka segera, pupa vampire tidak bisa menunggu lebih lama lagi."
"Baik, " jawab Kobby.
Setelah mengucapkan perintahnya, Furge menatap nanar pupa vampire yang kembali hangus karena percobaan para ilmuwan yang gagal. Percobaan kali ini menggunakan petir. Awalnya mereka mengira dengan menggunakan petir yang menyambar dari langit maka energi yang diperlukan sudah mencukupi. Ternyata hasilnya sama saja dengan percobaan pertama. Para pupa vampir itu bergerak-gerak lalu hangus menjadi debu. Semua sia-sia.
>
Di dunia peri, Tara mendapatkan informasi jika Britney berada di dunia manusia. Dengan segera ia menuju dunia manusia bersama dengan Daniel.
"Britney harus segera ditemukan, konflik di dunia bawah semakin meruncing," kata-kata Houra-sang tetua negeri peri membuat Tara segera turun ke dunia manusia.
Ramalan tetua peri yang selalu akurat membuat Tara dan suaminya, Dan sangat panik.
"Hubungan terlarang dua dunia akan segera lahir jika kau tidak segera menemukan peri merah muda mu."
"Oh apa yang menimpa peri itu?" keluh Tara.
"Tenanglah, kita segera menemukan Britney secepatnya."
Daniel berusaha menenangkan Tara. Dalam pikiran Daniel ada hal yang menjadi pertanyaan besarnya. Apakah hubungan terlarang itu adalah cinta sejati Britney? Jika benar, bagaimana cara memisahkan dua hati yang terjalin...?
Haruskah mereka dipisahkan secara paksa. Sekejam inikah jalan yang harus ditempuh. Padahal jika itu menimpa dirinya maka Daniel bersedia menghancurkan sayapnya demi bersatu dengan Tara.
>
Di wilayah penyihir, seorang wanita berambut panjang hitam keunguan tersenyum simpul. Akhirnya dia menemukan alasan mengapa penguasa negeri bayangan mampu disentuh oleh seorang gadis dari dunia peri. Setelah membaca berbagai gulungan yang menumpuk, dia akhirnya menarik kesimpulan.
"Oh, ternyata ini alasan mengapa Lord bisa disentuh peri itu. "
Hini meletakkan gulungan terakhir yang ia baca. Mata peraknya yang berapi-api memancarkan ambisi yang besar. "Jika gadis itu bisa maka akupun bisa melakukannya," ucapnya penuh percaya diri.
"Fufufu dengan menggunakan cara yang sama aku juga bisa menjadi pendamping Lord Drew, hahaha."
Senyum wanita itu terpampang lebar. Dia tidak sabar memulai rencananya untuk mendekati Drew. Berkat gulungan kuno yang ia baca, impiannya menaklukkan pria nomor satu di dunia bawah akhirnya terbuka.
"Tunggu aku my Lord. Hini akan membebaskanmu dari peri pengganggu itu. "
Hini kemudian mendatangi Neiji untuk mengetahui di mana Lord Drew berada. Namun dia tidak bisa terang-terangan mengatakan niatnya. Hini tau jika Neiji sangat setia dengan Drew. Seandainya Neiji mengetahui niatnya, Hini yakin Neiji akan menghalanginya dengan sekuat tenaga. Jadi berpura-pura polos dan menjadi teman peri itu adalah jalan yang ia tempuh. Saat ada kesempatan, Hini akan menjalankan rencananya.
Dalam perjalanannya ke tempat Neiji, Hini tidak pernah melewatkan satu cerminpun untuk berkaca. "Ck, siapa yang tidak menginginkan penyihir seseksi diriku, lihat saja d**a besar ini, wajah cantik ini---hanya Lord Drew yang pantas mendapatkanku. Dan aku akan menjadi ratu Shadow wolrd hahaha. "
Suara tawa pun menggema di sepanjang lorong menuju kastil Neiji.
Tbc