44 | Alden Pulang

1639 Kata

"Hei, Kalian, di suruh Mama pulang, sudah malam." Terdengar suara teriakan Alindra, tapi Adrian dan Anisya sama sekali tidak bergeming dari posisinya, duduk selonjoran menghadap laut yang warnanya keperakan karena terpantul sinar bulan purnama. Bukannya berteriak lagi sampai akhirnya memberi reaksi, Alindra malah ikut duduk sebelah Adrian dan melupakan tujuan awalnya. Malam ini angin berembus tidak terlalu kencang dan dingin menusuk tulang, sehingga Alin ingin juga menghirup aroma laut sambil memandangi bulan yang bulat sempurna. Suasana hening, selain deburan ombak, suara yang terdengar hanya suara kunyahan Adrian yang tengah makan buah pisang. Sejak kedatangan Nino, kepergiannya, serta rombongan Abrawan datang, hari-hari keluarga Yunta tidak bisa dikatakan tenang seperti sebelum-sebel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN