" siapa dia? " Tanya Ami mendekati angga.
" Ami, lagi apa kamu disini? "
" Makan. Jadi gini kelakuan kamu dibelakang aku ? Kamu selingkuh? " Tuduh Ami dengan menatap tajam Angga dan Yumna bergantian.
" Selingkuh? Kamu nuduh aku? " Angga balik bertanya.
" Terus kalau bukan selingkuh itu apa? " Menunjuk ke tangan Angga yang sedang memapah Yumna.
" Sayang dia itu sodara aku, dia lagi sakit. Aku jemput dia. " Bohong Angga.
Ami menatap Yumna terkejut. " Kamu! " Menunjuk Yumna.
" Jadi kamu saudara Angga? Tapi kamu kenapa? Tadi dia baik- baik saja saat di toilet! " Menatap Angga dan Yumna bergantian.
" Ceritanya panjang. Sudah ya aku harus bawa dia pulang dulu! "
" Tapi aku belum selesia bicara sayang! " Bantah Ami.
" Gamapang nanti kita bahas ini lain waktu! Kamu bisa pulang sendirian?! " Bersiap kembali memapah Yumna.
Ami hanya mengangguk pasrah, ia tak tega juga melihat Yumna yang terus meringis kesakitan.
***
" Jadi itu pacar Lo yang tajir melintir itu? " Rio menghampiri Ami setelah Angga dan Yumna pergi jauh.
" Iya, kenapa? Mau cemburu? Inget Lo kamu juga dulu punya istri! " Ami melangkah meninggalkan Rio yang berdiri mematung setelah mendengar ucapan sarkas dari Ami.
" Dia benar juga, tapi sayang istri gue udah mati. Coba aja kalau masih hidup, hidup gue jauh lebih makmur saat ini. " Gumamnya pelan sambil mengingat mendiang isrtrinya.
***
Di dalam mobil Yumna sudah merasa lebih baik setelah tadi ia minum obat pemberian Angga.
" Masih pusing? " Menatap Yumna sekilas.
Yumna takemjawab hanya menggeleng pelan, membuat Angga menautkan alisnya bingung. Yumna kembali menatap jalanan sambil memikirkan apa yang ia lihat saat menatap mata Rio tadi, ia melihat Rio dengan seorang wanita paruh baya. Mereka tersenyum bahagia saat menatap yumna, tapi entah mengapah Yumna merasa benci sekali melihat mereka.
Saking bingungnya kepala Yumna kembali berdenyut. " Aw. " Meringis memegangi kepalanya lagi.
Angga yang merasa khawatir menepikan mobilnya. " Kita kerumah sakit saja! "
" Jangan! Aku muak terus berada di sana! Aku ga mau kembali ke sana lagi! " Tolak Yumna memegangi lengan kekar milik Angga.
***
Pada akhirnya Angga mengalah tak jadi membawa Yumna ke rumah sakit, tapi malah membawa Yumna ke sebuah makam.
" Kenapa kita ke sini? " Tanya Yumna saat menyadari kini mereka berada di pemakaman.
" Aku kangen Diandra. "
" Diandra? Siapa dia? " tanya Yumna bingung.
" Lihatlah dek bahkan dia sekarang tidak ingat sama kamu. " gerutu Angga dalam hati sambil menatap Yumna.
Saat Angga menatapnya tanpa sengaja mata Yumna beradu pandang. Dalam penglihatan Yumna Angga sedang duduk sendirian di sebuah gajebo sambil menatap foto seorang gadis cantik yang pernah Yumna lihat sebelumnya. Terkejut Yumna langsung mengedipkan matanya dengan cepat.
" Hey kamu kenapa lagi? Hobi banget bengong sih! " Tegur Angga mengibas- ngibaskan tangannya di depan wajah Yumna.
" Ekh, gimana? "
" Ngelamunin apaan? Cowok tadi? " tanya Angga.
" Engga ikh, kak Diandra itu siapa ? "
" Dia adik gue. " jawab Angga singkat sambil turun dari mobil.
" Adik? "
***
Dalam perjalanan pulang ternyata hujan deras dan hari sudah sangat gelap. Tak ingin mengambil resiko Angga memilih membelokan mobilnya ke sebuah penginapan sederhana. Sementara Yumna sudah tertidur cukup pulas di samping Angga.
" Dasar pelor! " Menatap Yumna gemas.
Dengan terpaksa Angga menggendong Yumna masuk ke dalam penginapan, ia memesan sebuah kamar untuk Yumna. Sialnya ternyata kamar yang tersisa hanya tinggal satu, jadi ia harus berbagi kamar dengan Yumna.
***
Yumna yang terbangun terkejut saat melihat dirinya berada di dalam sebuah kamar yang di d******i dengan cat berwarna putih.
" Aku dimana? Ini kamar siapa? " Tanyanya pada diri sendiri kedua matanya sambil menyapu setiap sudut kamar.
Mata Yumna berhenti tepat di gundukan baju milik Angga, ia mengerutkan keningnya bingung. " Baju siapa itu? "
Tak butuh waktu lama sang pemilik baju keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobe saja. Yumna yang tak sengaja melihatnya langsung menjerit dan memalingkan wajahnya ke lain arah.
Angga yang mendengar Yumna menjerit awalnya terkejut namun ia berubah jadi tersenyum. " Kenapa? Baru kali ini liat yang beginian? Hah? " Tanyanya pada Yumna.
" Cepet pakai bajunya kak! " Perintah Yumna.
" Ga bisa dipakai baju gue basah! Malam ini gue tidur begini aja! "
" Hah? " Yumna seketika menoleh menatap Angga tak percaya. " Terus kenapa kita nginep disini? Ini dimana? "
" Ini di penginapan. Di luar hujan deras dan gelap ga memungkinkan buat gue nyetir ke Jakarta Yumna! Jadi malam ini kita nginep di sini aja! "
" Tapi kenapa kita harus di kamar yang sama? "
" Karna kamarnya sudah penuh. Udah deh ga usah banyak protes! Udah untuk gue ajak Lo tidur di sini, atau Lo lebih memilih tidur di mobil? Silahkan! "
Kepala Yumna menggeleng tanpa sadar, Angga tersenyum melihat tingkah polos Yumna. Tiba- tiba saja Yumna sadar kalau ranjangnya hanya satu.
" Kamu tidur di mana kak? "
" Tentu saja di situ. " Angga menunjuk ranjang dengan matanya.
" Hah? Kita berbagi ranjang kak? Gue engga mau akh! " Yumna menggeleng.
" Terus Lo mau tidur di bawah? Silahkan." Angga menatap Yumna tajam.
Mata Angga dan Yumna lagi- lagi saling beradu, di penglihatan Yumna Angga tidur di sebelahnya dengan tenang. Malah dia sendiri yang tidak bisa tidur dan membolak- balikkan badanya dengan gelisah. Yumna mengedipkan matanya dan akhirnya setuju berbagi ranjang dengan Angga, padahal Angga sudah duduk di sebelahnya dengan tenang melihat Yumna yang matanya berkedip- kedip lucu.
" Oke kita bisa berbagi ranjang, tapi ingat jangan sampai berbuat curang! " Ucap Yumna matanya tak sengaja melihat d**a bidang milik Angga, tersadar ia segera memalingkan wajahnya dengan malu.
" Kenapa malu? Malam ini kamu boleh lihat ini secara gratis, besok- besok belum tentu kamu bisa melihat ini lagi! Jadi nikmatilah selagi bisa. " goda Angga.
" Dasar m***m! " Teriak Yumna yang langsung berlari ke kamar mandi.
Melihat gadis itu berlari Angga hanya tersenyum puas. Baru saja lima menit Yumna masuk ia sudah keluar dari kamar mandi membuat Angga langsung menoleh melihat ke arah pintu kamar mandi, Yumna keluar hanya mengenakan tank top berwarna hitam, dengan celana pendek. Karena sebelumnya .angga sempat meminjamkan baju pada seorang pegawai penginapan untuk Yumna.
Mata Angga terbelalak saat melihat Yumna berpakaian yang terbuka, tapi yang membuat ia terkejut adalah area d**a milik Yumna.