51. Fakta yang Terungkap

1175 Kata

“Fatiya, ayah minta tolong jagain Nak Huzam dulu ya,” ujar Arbrito saat akan berangkat. Sontak hal itu membuat wajah Fatiya memerah. Ia langsung menatap Huzam yang ada di sebelahnya.                “Jagain, Pak? Emangnya saya bayi?” timpal Huzam.                “Maksudnya kamu kan masih belum sadar banget, Zam. Takut malah nyasar,” kelakar Arbrito.                Fatiya mengukir senyum. Meski bekerja sebagi pengawal sekaligus asisten pribadi seorang yang sangat berpengaruh, ayahnya masih tetap sama saat berada di rumah. Lembut, lucu dan penuh perhatian.                “Baik, Yah. Tenang aja. Kebetulan jam kuliah hari ini kosong.”                “Sip kalau begitu. Ayah berangkat dulu, ya.”                Fatiya mengangguk. Ia meraih punggung tangan Arbrito yang diikuti dengan Huzam. B

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN