"Aku punya orangtua. Kalian tidak berhak menghakimi adikku seperti itu!" teriakan seorang anak mengentikan langkah Diana. Dia tahu betul siapa pemilik suara ini. Namun, dia ragu untuk melangkah. "Bohong! Kalau kalian punya Papa, tunjukan pada kami. Baru kami akan percaya," ucap salah satu dari anak-anak. 'Bukankah mereka hanya anak-anak? Kenapa perkataan mereka sangat menyakitkan. Bahkan menembus jantung.' Diana memegang dadanya yang terasa sakit mendengar perkataan anak itu. Tapi justru membuat dia menahan langkahnya. Bukan karena Diana jahat. Tapi karena dia tahu betul bagaimana sifat putranya jika berada dalam situasi seperti ini. Bisa saja Fahri akan menangis ketika melihat Mamanya datang. Dia memang mempunyai sifat yang lebih seperti orang dewasa, tapi tetap saja dia akan bertingk

