*** Kembali ke rumah setelah begitu banyak yang terjadi di kantor tadi. Kurebahkan diri di sofa sambil menghela nafas lega. Ya, sedikit lega, karena apa yang aku lakukan hari ini pasti membuat mereka kelabakan untuk mencari solusinya. * Tak lama berselang, ia memilih masuk kamar dan mengunci pintunya tanpa keluar lagi hingga malam merangkak larut. Entah sudah makan atau belum dia aku juga tak mau ambil pusing. Makanan sudah kusiapkan jika mungkin dia lapar dan aku beralih ke ruang kerja melanjutkan pekerjaanku memeriksa berkas-berkas kantor. Bunyi notifikasi email di komputer kerja Mas Aldo, tadinya aku mengabaikannya namun entah mengapa aku tiba tiba penasaran dan iseng membukanya saja. [Mas .. beberapa kali aku telpon, kenapa gak diangkat? Gimana tentang omongan Mbak Dewi? Apa yang

