What is love ❓

1732 Kata
" Minju. " Sahut Seo woo dan Byeolim ketika mereka baru saja datang. Melihat Minju yang membungkus dirinya di dalam selimut membuat dua sahabatnya bingung, namun mereka mendengar suara isak tangis dari balik selimut sehingga mereka tahu kalau saat ini Minju sedang menangisi sesuatu yang membuat mereka penasaran. " Ayolah Minju, kau kenapa sampai menangis seperti ini. " Tanya Seo woo sambil menyibakkan selimut yang di pakai oleh Minju. " Bukannya kita hanya akting, kenapa kau sampai masuk rumah sakit sih.? " Lontar Byeolim yang tidak tahu kalau Minju masuk rumah sakit karena obat yang di minumnya begitu pun dengan Seo woo. " Pak Lee, dia menolak perasaanku dan berkata bahwa dia sudah punya kekasih, hatiku sangat sakit mendengarnya. " Keluh Minju seketika membuat Seo woo dan Byeolim saling menatap satu sama lain. " Ya sudah kalau dia punya kekasih artinya kau harus mencari tahu apakah yang di katakan benar apa tidak. " Ucap Seo woo membuat Minju tersadar. " Benar juga, mungkin dia berbohong padamu agar kau berhenti menyukainya. " Lanjut Byeolim. " Tapi, bagaimana jika ternyata benar dia sudah memiliki kekasih. " " Jangan menyerah, kau sendiri yang mengatakan hal itu kepadaku saat bersama Tae kyung oppa dulu kan. " Seru Seo woo kemudian. Setelah mendapat suntikan semangat dari dua sahabatnya, kini Minju dapat kembali tenang memikirkan rencana selanjutnya. Dan setelah semua percakapan mereka barusan perlahan Minju yang mulai merasakan reaksi obatnya pun mulai tertidur pulas, begitu pun dengan Byeolim yang merasa mengantuk dan ikut tertidur di atas sofa. Sementara itu Seo woo yang merasa sudah ada di rumah sakit berpikir untuk menemui Jae hoon, entah mengapa ia sangat antusias untuk bertemu dengan pria itu. Diam-diam Seo woo meninggalkan ruangan dan segera menuju tempat Jae hoon yang ada di lantai tiga. Kebetulan dua perawat yang hendak masuk ke dalam lift menekan tombol untuk lantai yang sama dengan tujuan Seo woo saat itu, sehingga mereka bisa masuk bersama. " Hari ini dokter Jung sangat keren bisa menangani operasi dengan mudah tanpa masalah, aku benar-benar kagum dengan dia. " Ucap perawat satu yang langsung membuat perhatian Seo woo tertuju kepada mereka. " Dia memang sudah keren sejak dulu, " balas Nam Gyuri yang tak lain adalah kepala perawat di departemen yang sama dengan Jae hoon. " Kau harus bisa mendapatkan hatinya sebelum terlambat lagi, walaupun dia duda tapi dengan wajah tampan dan kaya Raya semua wanita pasti akan tertarik padanya dan ini kesempatan untuk mu Gyuri. " " Apa-apaan itu, duda? Dia sudah menikah tahu, dan aku istrinya. " Benak Seo woo di belakang mereka yang mulai terbakar emosi. Setelah pintu lift terbuka, Seo woo menerobos keluar di tengah-tengah mereka dengan cepat dan membuat keduanya menatap Seo woo heran. Di ujung koridor Seo woo melihat Jae hoon yang sedang berjalan bersama para dokter muda lainnya, saat itu Seo woo merasa beruntung karena akan menunjukkan kepada dua perawat tadi bahwa dia adalah istrinya. " Ah~" Baru saja Seo woo hendak memanggil Jae hoon sambil mengangkat satu tangannya secara bersamaan Jae hoon hanya melaluinya begitu saja seakan tak melihat keberadaannya saat itu. " Dokter Jung, hari ini ada pasien yang harus di periksa keadaanya. " Ucap Gyuri yang membuat Seo woo menoleh dan langsung berteriak kencang. " Ahjussii.!!!" Saat itu juga semua orang menoleh ke arah Seo woo dengan tatapan heran termasuk Jae hoon yang memang saat itu sengaja mengabaikan Seo woo karena status mereka. " Siapa yang kau panggil ahjussi.?" Lontar seorang dokter di sebelah Jae hoon. " Ada apa nona, apa kau membutuhkan sesuatu.? " Tanya Gyuri. Seo woo menatap Jae hoon dengan tatapan tajam, dan seketika itu juga membuatnya sadar bahwa di rumah sakit tidak ada yang tahu soal hubungan mereka kecuali Woo jin. Hampir saja Seo woo membongkar rahasianya sendiri, ia benar-benar merasa sangat bodoh dan bersyukur Jae hoon melakukan aktingnya dengan sangat baik. " Toilet.., toilet ada di sebelah mana.? " Balasnya terlihat menahan malu. " Lurus saja di koridor ini dan sebelah kiri koridor kau akan menemukan toilet. " Seo woo pun bergegas pergi dengan perasaan malu, sementara itu Jae hoon yang menyadari kebodohan Seo woo hanya dapat tersenyum kecil dan kembali melangkahkan kaki bersama rekan kerjanya. *** Tiga gadis itu terlihat menikmati suasana sore di atap rumah sakit, Minju yang masih menyatu dengan tali infus sebentar lagi di bolehkan pulang begitu cairan infusnya habis. Dan sambil menunggu dua sahabatnya pun ikut menemaninya, di tangan mereka sudah ada minuman kesukaan mereka masing-masing dan tatapan mereka tertuju pada beberapa pasien yang ada di atap yang juga sedang menikmati waktu sore mereka. " Rumah sakit ini sangat besar dan mewah, dokter-dokter yang ada di sini pun masih banyak yang masih muda dan sangat tampan. Kau beruntung Seo woo bisa mendapat suami tampan dan kaya Raya seperti Dokter Jung. " Seru Minju memulai percakapan. " Beruntung apanya, dia memiliki banyak fans di rumah sakit ini karena semua itu. " Jawab Seo woo tanpa sadar. " Apa itu artinya kau mulai tertarik dengan dia. ?" " Tidak.. Tidak…, aku hanya asal bicara dan semua itu tidak ada maknanya sama sekali. " Lontar Seo woo berusaha membela diri. " Tidak ada salahnya kalau kau mulai menyukai dokter Jung, lagi pula kau ini sudah menjadi miliknya kan. " Lanjut Minju. " Benar, walaupun di luar sana banyak yang menyukainya tapi yang menjadi pemilik dari dia adalah kamu seorang. " Ucap Byeolim menambahkan. Bagai pucuk di cinta ulam pun tiba, Jae hoon muncul bersama rekan dokter lainnya termasuk kakak Minju, mereka terlihat membawa segelas kopi dan menuju tempat di mana para dokter menghabiskan waktu istirahat mereka di atas atap. Tak hanya para dokter saja yang datang, perawat wanita yang di temui Seo woo di lift juga datang dengan membawa sekotak kue untuk mereka nikmati di sana. Tatapan Seo woo terus tertuju pada Gyuri yang dengan sengaja mengambil tempat di sebelah Jae hoon, Minju dan Byeolim terlihat memperhatikan Seo woo yang nampak terusik dengan pemandangan di depannya. " Aku mau pulang, " Ucap Seo woo beranjak dari tempatnya. " Seo woo. " Suara Minju dan Byeolim berhasil menarik perhatian Jae hoon dan melirik keberadaan mereka saat itu, melihat Seo woo yang berjalan meninggalkan atap membuat Jae hoon penasaran sebab dua sahabatnya saat ini menatapnya secara bersamaan. " Kenapa mereka menatap ku seakan memintaku untuk mengejar Seo woo.?" benak Jae hoon. Sementara itu Seo woo yang merasa aneh setelah melihat kejadian tadi tiba-tiba mengentikan langkahnya di anak tangga, ia mencoba berpikir jernih kembali dan menyadari bahwa lagi-lagi ia melakukan sesuatu di luar kendalinya. Seo woo melirik ke atas dengan tatapan tajam, sejurus kemudian seseorang muncul menuruni tangga dan menyapa Seo woo dengan ramah. " Hai istri kecil. " Sapa Woo jin seketika membuat Seo woo melirik kesana kemari memastikan tidak ada yang mendengar ucapan Woo jin barusan. " Kenapa kau ada di sini, bukannya kalian sedang menikmati waktu bersama di atas. " Ketus Seo woo. " Rupanya kau memperhatikan kami juga, atau jangan-jangan kau hanya memperhatikan suami mu itu. " " Berhenti menyebutnya sebagai suami ku.! " " Oke oke aku akan berhenti mulai sekarang, aku hanya ingin ke toilet dan tidak sengaja bertemu dengan mu di sini. " Lanjut Woo jin bergegas pergi. " Tunggu dulu. " Cegah Seo woo berhasil membuat langkah Woo jin kembali berhenti. " Aku ingin bicara dengan mu, Ahjussi." Lanjutnya dengan wajah memerah menahan malu. " Jangan memanggilku ahjussi, itu terdengar seperti aku sudah berusia 40 tahun. " Keluhnya sambil menggaruk kepala tak gatal. " Kau temannya ahjussi, dan aku juga harus memanggilmu seperti itu. " " Ah terserah, Katakan apa yang ingin kau katakan. " " Apa semua orang di rumah sakit berpikir bahwa Ahjussi berstatus duda? Apa mereka tidak ada yang tahu soal aku dan dia.? " " Soal itu tidak ada yang tahu kecuali aku, sepertinya keluarga kalian sudah menutupinya dengan sangat baik. Tapi waktu itu Jae hoon tidak sengaja memakai cincin pernikahan kalian dan beberapa orang bertanya-tanya apakah dia sudah menikah lagi apa tidak, dan setelah mereka memastikannya langsung kepada Jae hoon saat itu dia memberikan jawaban tidak dan sejak saat itu juga Jae hoon sudah berhenti memakai cincinnya sehingga tak ada yang pernah membahasnya lagi. " Jelas Woo jin. " Perawat wanita yang duduk di sebelahnya tadi, apa ahjussi menyukainya.? " Tanya Seo woo membuat Woo jin menatapnya heran. " Kenapa kau menanyakan itu? Apa kau mulai cemburu pada Jae hoon.? " " Tidak, aku tidak cemburu.!!! " Seo woo merasa sudah cukup membahasnya dengan Woo jin setelah di anggap merasa cemburu pada Gyuri, ia pun pergi saat itu juga dan Woo jin mulai tertawa melihat tingkah Seo woo yang di anggap menggemaskan. *** Gadis itu terlihat mengintip dari jendela kamarnya dengan perasaan resah menunggu kedatangan seseorang, dia sadar bahwa dirinya terus melakukan hal yang sama dengan membuka gorden jendela hanya untuk memastikan apakah Jae hoon sudah pulang apa belum. " Sepertinya aku sudah gila melakukan hal ini, sejak kapan aku menunggu kedatangannya pulang.?" Ucap Seo woo sambil membenamkan wajahnya di tangan. Peep.. Peep… Mendengar suara klakson mobil dengan cepat ia berlari keluar dari kamar untuk membukakan pintu, saat berada tepat di depan pintu ia memasang wajah santai dan mulai mengatur nafasnya. Dan secara perlahan membuka pintu kemudian ekspresi wajahnya seketika berubah. " Oppa, apa yang kau lakukan di rumah ku.?" Ucap Seo woo datar. " Kenapa kau bertanya seperti itu, apa kau tidak senang aku datang kemari.? " Lontar Kyung woo lirih. " Ini sudah malam, dan bukan saatnya kau datang kemari. " " Ada apa denganmu, apa kedatanganku baru saja membuat mood mu hancur. " " Hancur sekali. " " Kau mengharapkan seseorang yang datang dan bukan aku kan, apa kau menunggu Jae hoon hyung pulang.? " " Tidak, aku tidak menunggunya. " Ketus Seo woo cepat. " Bohong, aku tahu kalau kau sedang menunggunya dan merasa kecewa setelah melihat aku yang datang. " " Kenapa semua orang dengan mudahnya menebak seperti itu, apa aku terlihat mudah di tebak. " Benak Seo woo kesal sendiri. " Jae hoon hyung tidak pulang malam ini, dia lembur dan meminta ku untuk tinggal di sini menemani mu. " " Apa? Kenapa dia tidak mengabari ku.? " " Entahlah, kenapa kau tidak tanya sendiri ke orangnya. " Kyung woo pun segera masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar tamu yang berada di sebelah kamar Jae hoon, sebelum itu ia meletakkan makanan di atas meja makan dan hendak mandi sebelum menyantapnya bersama Seo woo.                     *** Dua adik kakak itu terlihat sedang menikmati makan malam mereka dalam diam, Seo woo terlihat lebih pendiam dan terkesan malas untuk menyantap makan malamnya saat itu. Kyung woo yang memperhatikannya tentu saja di buat penasaran, entah apa yang membuat adiknya sampai bersikap seperti itu. " Apa makanannya tidak enak.? " " Enak kok. " " Lalu menaoa kau memasang wajah seperti itu, kau membuatku merasa tidak nyaman makan di sini." Seo woo mendesah pelan kemudian menatap wajah Kyung woo dengan tatapan datar, saat itu Kyung woo mengerutkan keningnya dan memasang wajah yang aneh. " Oppa, aku merasakan hal aneh akhir-akhir ini. " Ucap Seo woo semakin membuat Kyung woo penasaran di buatnya. " Apa maksudmu.? " " Setiap berada di dekat Ahjussi, aku merasa sangat senang dan kenapa ketika dia tidak ada rasanya sangat sepi dan membosankan." " Hahahahahahahhahah " gelak tawa Kyung woo membuat Seo woo kebingungan, ia tak menyangka kalau respon kakaknya akan seperti itu. " Apa yang lucu, aku menyesal sudah cerita padamu dasar Oppa bodoh." Komentar Seo woo kesal. " Maaf, aku kelepasan. Soalnya mendengar hal itu keluar dari mulutku membuatku merasa sangat lucu, kau sudah membuat semuanya jelas sekarang. " Kata Kyung woo masih terbawa suasana. " Apa itu artinya aku menyukai ahjussi. ?" " Seharusnya kau sudah paham akan perasaan itu, sudah tidak perlu mengingkarinya lagi. Secara tidak sadar kau telah menyukai Jae hoon hyung, dan menurutku itu bukanlah kesalahan karena kalian sudah terikat menjadi sepasang suami istri. " Jelas Kyung woo mulai memahami maksud Seo woo. " Tapi hal ini tidak seharusnya terjadi, aku dan Ahjussi sudah memutuskan akan bercerai ketika aku tamat SMA. " " Hah, apa maksud mu? Kenapa kau melakukan itu, dasar bodoh kalau ayah tahu apa yang akan terjadi nanti. " Seo woo pun mulai menjelaskan kepada Kyung woo kalau selama ini dia dan Jae hoon hanya bersandiwara di depan keluarga, dan soal perjanjian serta kontrak yang mereka jalani selama tiga tahun ke depan nanti. " Untuk saat ini mungkin langkah terbaik adalah membuat Jae hoon hyung jatuh Cinta padamu, karena kau sudah menyukainya sekarang jadi lebih mudah untuk membuat dia tertarik dengan mu kan. " Usul Kyung woo. " Aku ragu soal itu, meskipun saat ini aku masih meragukan perasaan ku padanya. Tapi aku juga ingin terus bersamanya, aku sungguh bodoh sudah membuat perjanjian seperti itu dan sekarang aku sendiri yang harus kesusahan menjalaninya. " Keluh Seo woo sangat menyesal. " Bagaimana pun juga kau pasti bisa mendapatkan hatinya, lakukan apapun yang bisa membuat dia menyukai mu dengan begitu perjanjian yang kalian buat sebelumnya tidak akan ada artinya lagi. " Saran Kyung woo sukses membuat kepercayaan diri Seo woo meningkat drastis.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN