Kejutan. ?

1643 Kata
Pria itu menatap rumah besar yang ada di hadapannya dengan tatapan menerka-nerka, tanpa berpikir panjang lagi ia pun menekan bel hingga seseorang menjawab melalui intercom. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai sahabat dekat Seo woo yang hendak mengantarkan tugas sekolah kepada ahjumma yang sedang di ajaknya bicara itu. " Saya akan keluar untuk mengambilnya, " " Tidak.. Tidak.., boleh saya yang mengantarnya ke dalam, sekalian saya ingin menjenguknya juga. " Ucap Minho cepat. " Tapi nona Seo woo sedang di rawat jadi tidak bisa di temui untuk sementara waktu. " Jelas Ahjumma kemudian. " Benarkah? Kalau begitu." Jawab Minho terdengar pasrah. Beberapa saat kemudian ahjumma itu keluar dan mengambil cacatan yang di berikan oleh Minho, sebenarnya itu bukanlah catatan tugas sekolah melainkan hanya alibi Minho saja untuk mengetahui apakah rumah itu adalah rumah milik Seo woo. " Tolong sampaikan padanya untuk membalas pesanku. " Ucap Minho sebelum meninggalkan rumah itu. Ahjumma Itu pun segera masuk dan langsung membawakan catatan yang di berikan Minho kepada Seo woo, saat itu Seo woo sedang mengobrol bersama Jae hoon di kamarnya sebenarnya hanya obrolan random saja namun sangat berarti bagi Seo woo. " Maaf nona, ada seorang pria dari sekolah yang membawakan catatan ini untuk mu. " " Siapa.?" Tanya Seo woo penasaran. " Saya tidak tahu namanya siapa, dia hanya menitipkan catatan ini dan menitipkan pesan bahwa nona harus mengecek pesannya sekarang. " Seo woo menerima catatan itu dan membuka halaman pertama, ia terkejut ketika melihat nama Minho di sana. Jae hoon pun merasa ikut penasaran dan bertanya soal ekspresi Seo woo yang tidak bisa berkata-kata setelah ini. " Siapa dia.? " Tanya Jae hoon penasaran. " Minho telah mengetahui rumah ini. " Ucap Seo woo semakin cemas. " Minho? Pria yang menolongmu dari penipu waktu itu.?" Sambung Jae hoon di balas anggukan kepala dari Seo woo. " Bagaimana dia bisa mengetahui rumah ini, dan soal catatan kosong ini apa maksudnya? Apa dia tahu soal pernikahan ku.? " " Coba cek pesan yang di kirimkannya, mungkin dia belum mengetahui semua itu. " Sahut Jae hoon dan segera membuat Seo woo mengecek isi pesan dari Minho. from : Minho Yesterday : ( Semoga cepat sembuh, aku sangat khawatir.) ( Kau masih sakit? Aku ingin menjenguk mu tapi Minju dan Byeolim tidak mengizinkan aku ikut.) ( Aku sudah mengetahui alamat rumahmu yang baru, boleh aku mampir?) Today : ( Aku akan mampir, tolong balas pesanku.) ( Besok boleh aku datang lagi, aku hanya ingin melihat keadaanmu saja.) ( Tolong balas pesanku.) Seo woo termenung setelah membaca pesan dari Minho yang baru di bacanya, lalu Jae hoon mencoba untuk menenangkannya karena dari pesan tersebut tidak mengatakan bahwa Minho mengetahui soal pernikahan mereka. Meski begitu entah mengapa Seo woo sangat takut, ia bahkan tak tahu apa jadinya jika Minho mengetahui soal pernikahan itu, bisa saja dia menyebarkan ke semua orang dan hari dimana kehidupan Seo woo hancur akan segera tiba. " Ahjussi apa yang harus ku lakukan, aku takut pernikahan kita akan terbongkar, bagaimana dengan nasibku nanti. " Kata Seo woo di hantui rasa ketakutan yang besar. " Jangan khawatir, kita masih bisa mengelabuinya, sesekali undang saja dia kemari buat dia berpikir bahwa rumah ini adalah rumah mu dan saat dia datang aku akan berada di rumah sakit. Aku yakin dia tidak akan curiga dengan semua itu jika kamu melakukannya dengan benar, lagi pula di rumah ini kita hanya memasang foto pernikahan di kamar ku saja, selagi dia tidak masuk kesana maka semuanya aman. " Jelas Jae hoon. Saran yang di berikan oleh Jae hoon memang patut untuk di coba, namun tak menutup kemungkinan Minho akan tahu karena sifat pria itu yang dapat mengumpulkan informasi layaknya anggota FBI, banyak informasi yang diketahuinya soal Seo woo tanpa di beritahu oleh yang bersangkutan langsung dan bisa saja soal pernikahan itu pun akan ketahuan jika membuat rasa penasaran Minho semakin tinggi. ♕♛ Malam kembali hadir di tengah-tengah Seo woo yang saat ini sedang menikmati hidangan penutup setelah selesai makan malam bersama Jae hoon, pria itu terlihat sedang memainkan ponselnya sementara itu Seo woo baru saja melakukan panggilan untuk dua sahabatnya. Ketiga gadis itu kini sedang melalukan percakapan via video call, Seo woo kemudian menceritakan pada mereka soal Minho yang telah mengetahui rumahnya dan respon mereka membuat Seo woo kebingungan. " Apa kalian sudah tahu soal ini.?" Tanya Seo woo penasaran. " Bukan begitu, sewaktu kita pergi mencari rumahmu aku sudah curiga kalau mobil yang mengikuti kita kemarin adalah mobil Minho, tapi aku yakin sekali dia kehilangan jejak kami saat aku bilang ke supir Byeolim kalau Minho mengikuti kita di belakang. " Jelas Minju. " Lalu apa yang terjadi? Apa dia mengetahui soal suami mu.? " Sahut Byeolim seketika mengundang perhatian Jae hoon yang tersipu malu mendengarnya. " Berhenti menyebut hal memalukan seperti itu, dia ada di sini. " Bisik Seo woo agar Jae hoon tidak mendengar percakapan mereka. " Aku akan kembali ke kamar, kau bisa mengobrol dengan bebas bersama mereka. " lontar Jae hoon di balas anggukan pelan dari Seo woo. " Aku tidak tahu kalau dia ada di sana, lagi pula kenapa kau menelepon di depannya.? " " Ku pikir tidak masalah jika ahjussi mendengar percakapan kita, tapi karena kau keceplosan menyebut dia sebagai suami ku suasanya jadi berubah deh. " Percakapan mereka lanjutkan pada saat Seo woo di rawat oleh Jae hoon semalam, mereka mendengarkan dengan serius seakan memperhatikan sebuah drama berjalan. Keduanya suka dengan kisah Seo woo yang terdengar romantis meski sedikit memaksa itu, obrolan mereka akhiri saat Jae hoon keluar dan menurutnya untuk segera tidur. " Dia so sweet sekali, ya sudah kita akhiri obrolan kali ini. " Ucap Minju yang meninggalkan obrolan lebih dulu selanjutnya Byeolim dan akhirnya Seo woo. " Baiklah waktunya tidur. " Ujar Seo woo bergegas menuju kamarnya. ♕♛ Seo woo menatap dirinya di pantulan cermin dengan senyum yang merekah Indah, sudah saatnya untuk sekolah setelah dua hari izin sakit. Dan hari ini dia tampak lebih ceria dari biasanya, rambut indahnya di biarkan terurai dan setelan seragam sekolah favoritnya begitu cocok d tubuh gadis itu. Saat ini Seo woo memperagakan seorang model yang tengah melakukan endorse pakaian, ingin rasanya ia segera mendapat tawaran seperti itu namun kali ini rasanya sangat sulit mengingat dirinya yang sudah tidak menjadi trainee lagi. " Seo woo. " Panggil Jae hoon dari lantai satu yang langsung di respon cepat oleh gadis itu. Setelah semua beres, Seo woo pun berlari menuruni anak tangga menuju ruang makan. Ia menyapa Ahjumma dan juga Jae hoon sebelum duduk di kursi, ahjumma memberikan makanan untuk Seo woo makan kala itu dan mereka berdua akhirnya memulai sarapan dengan tenang. " Hari ini biar aku antar ke sekolah. " Sahut Jae hoon begitu menyudahi sarapan paginya. " Hmm." Balas Seo woo sambil menganggukkan kepala senang. " Kau sudah menyiapkan kata-kata untuk Minho jika nanti bertemu dengannya.? " " Sudah, aku sudah memikirkannya semalaman dan ku rasa dia akan percaya nanti. " " Baguslah, kau tenang saja soal hubungan kita selain dua sahabatmu dan juga Woojin tidak akan ada yang mengetahuinya sampai waktu itu tiba. " Lontar Jae hoon yang entah mengapa membuat suasana hati Seo woo seketika berubah. Setelah mereka selesai sarapan, keduanya segera meninggalkan rumah. Di perjalanan menuju sekolah Seo woo tidak menunjukkan raut wajah senang seperti sebelumnya, kata-kata Jae hoon terakhir kali benar-benar membuat perasaanya dongkol hingga enggan melihat wajah pria itu. Setibanya di sekolah, Seo woo berterima kasih kepada Jae hoon dengan nada yang malas kemudian berlalu dengan cepat agar tak ada yang melihatnya turun dari mobil itu. Sedangkan Jae hoon yang memastikan Seo woo masuk ke dalam sekolah dengan aman akhirnya pergi tanpa menyadari seseorang yang tengah memperhatikannya dari kejauhan. " Dugaanku sepertinya benar. " Ucap seorang pria yang baru saja turun dari mobilnya. ♚♔ " Seo woo. " Seru Minju dan Byeolim kompak memeluk gadis itu dengan erat setelah ia tiba di ruang kelas. " Pelan-pelan, kalian ini seperti tidak bertemu denganku selama sebulan saja. " Komentar Seo woo menatap kedua sahabatnya heran. " Kami merindukanmu tahu, satu jam tanpa mu di ruang kelas rasanya seperti seribu tahun lamanya. " " Ya benar, aku juga merasa bosan kalau kau tidak ada di sini." Lanjut Byeolim. "Aku sudah baikan sekarang, jadi kalian jangan khawatir lagi." Jawab Seo woo tersenyum senang. Pintu ruangan kelas baru saja terbuka dengan keras membuat semua orang yang ada di dalam kelas seketika tertuju pada oknum yang baru saja melakukannya, Minho muncul dengan tatapan tajam dan berjalan mengarah pada Seo woo. " Kita sudah berteman bukan, kenapa kau tidak membalas pesanku padahal kau sudah membawanya.? " Tanya Minho sambil memperlihatkan room chatnya kepada Seo woo. " Maaf yah, aku tidak membalasnya karena dokter melarangku bermain ponsel lama-lama." Jawab Seo woo berharap suasana hati Minho menjadi lebih baik. " Baiklah aku memaafkan mu, tapi lain kali tolong jangan membuatku khawatir seperti itu. " Lanjut Minho ketus. " Iya aku tidak akan melakukannya lagi. " Ada yang terlihat sangat terkejut dengan obrolan mereka, saat ini Minju dan juga Byeolim cukup terkejut dengan interaksi mereka berdua yang dapat di katakan belum pernah terjadi sebelumnya. Dan saat itu Seo woo memang tidak memberitahu mereka apa yang telah membuat dirinya bisa berteman dengan Minho saat ini, karena tak ingin keduanya salah paham Seo woo pun menceritakan kejadian penipuan itu kepada mereka dan langsung memarahi Seo woo karena baru menceritakannya sekarang. " Mulai hari ini aku akan menjadi bagian dari kalian." Lontar Minho penuh percaya diri. " Tapi kau ini laki-laki, kami tidak akan membawamu ke tempat yang tidak ada laki-laki tahu." Sahut Minju di sambut gelak tawa Seo woo dan Byeolim. Beruntung bel tanda jam pelajaran pertama baru saja berbunyi, Minho sudah harus kembali di kelasnya. Meskipun Seo woo sudah menerimanya sebagai teman bukan berarti keberadaanya membuat ia merasa tenang setelah pria itu mengetahui kediamannya, mungkin setelah ini Minho akan membahasnya dan saat itulah Seo woo harus memberanikan diri dengan mengatakan kebohongan pada Minho.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN