Part 8

1149 Kata
"Raf, ayo temenin aku ke salon." ucap Syella semangat ketika bel pulang berbunyi dan segera merapikan bukunya. "Iya, ayo." jawab Rafa sambil berjalan keluar kelas dan merangkul bahu Syella. Ketika berjalan dikoridor sekolah banyak sekali pasang mata yang memperhatikan mereka, ada yang memandang kagum, iri, dan sebagainya. "Lepas Raf, banyak yang natap aku sinis" ucap Syella. "Lepasin kamu?? Enak saja dapetin kamu aja susah banget." ucap Rafa sambil menggoda Syella, membuat pipi Syella langsung memerah malu. "Ayo masuk." ucap Rafa, Syella hanya menurut dan langsung masuk kedalam mobil Rafa. Didalam mobil semua hening. Rafa yang sibuk mengendarai mobil. Dan Syella yang sibuk mengutak atik ponsel milik Rafa dengan tangan kirinya. Tapi Rafa sama sekali tidak terganggu dengan hal itu. Tangan kanan Syella digenggam erat oleh tangan kekar milik Rafa dan sekali kali Syella memberi tahu jalan mana yang harus mereka lalui. "Ayo turun." ucap Syella setelah mereka tiba disebuah mall yang tanpa Syella ketahui masih masuk dalam watson grup dan secara resmi sudah menjadi milik Rafa pribadi. "Kita naik lift khusus aja ya, supaya kaki kamu nggak terlalu banyak jalan kamu kan belum terbiasa pake kruk"ucap Rafa lembut. "Memangnya disini ada lift khususnya?" tanya Syella, ia tak mengira di mall seperti ini ada lift khusus walaupun mall ini begitu megah. "Ada, ayo" ucap Rafa sambil menarik pelan tangan Syella menuju sebuah lift diujung sisi mall tersebut. "Salonnya lantai berapa, kamu mau perawatan apa memangnya??" tanya Rafa penasaran. "5 kalau gak salah. Aku cuma mau ganti warna rambut Raf, aku nggak seperti mantan mantan kamu yang hobi perawatan" kata Syella sambil menyindir Rafa. belum sempat Rafa membalas perkataan dua orang berpakaian formal masuk kedalam lift yang Syella yakini adalah salah satu petinggi atau bahkan sang pemilik mall tersebut. "Loh Rafa, tumben kesini masih pakai seragam pula, Mau lihat perkembangan mall ini ?? Bukannya jadwal kamu kesini harusnya minggu depan??" ucap seorang pria paruh baya kepada Rafa. "Nggak om, cuma mau nganter calon menantunya Mommy,katanya mau kesalon" ucap Rafa sambil merangkul Syella disampingnya membuat Syella yang mendengarkan perkataan langsung membulatkan matanya. "Mommy kamu pati bahagia punya calon menantu yang cantik seperti dia, Oh ya ingat minggu depan kamu ada rapat dengan salah satu client dari amerika, kalau gitu om permisi dulu" ucap pria tersebut sambil tersenyum ramah kearah Syella dan Rafa dan kemudia lift terbuka dan pria tersebut dan seorang lain pun keluar dari lift tersebut. "Mall ini punya kamu Raf??" tanya Syella kaget setelah mendengar perkataan pria yang telah keluar dari lift tersebut. "Iya, awalnya ini punya daddy tapi sekarang sudah diwariskan ke aku tapi berhubung aku masih sekolah, aku hanya kesini untuk lihat perkembangannya 1 bulan sekali dan pria tadi itu adik tiri daddy selama aku tidak ada disini dia yang mengurus semua, dia sudah seperti ayah kedua ku" jelas Rafa. "Oh gitu" ucap Syella dan kemudian lift terbuka, karyawan yang melihatnya sedikit kaget karena tak biasanya sang ceo masih memakai seragam ketika mengunjungi mall tersebut ditambah disampinya ada seorang wanita cantik. "Ayo kita kesalon biasa aku mewarnai rambut" ajak Syella semangat mengajak Rafa kesebuah salon yang sangat terkenal kepopulerannya. "Kesini??" ucap Rafa ketika mereka sudah sampai didepan sebuah salon. "Iya, ayo masuk"ucap Syella. Itu adalah salon yang bisa dibilang sangat elite. Semua pekerjanya sangat profesional dan gesit dalam bekerja maka dari itu Syella selalu mewarnai rambut disalon ini bahkan Syella sangat akrab dengan sang pemilik. "Tanteee Helma" teriak Syella saat melihat seorang wanita, yaitu sang pemilik salon.  Syella melambaikan tangannya kepada wanita seumuran ibunya yang tengah berjalan ke arahnya itu. "Ya ampun sayang, tante kangen kamu tau, itu kaki kamu kenapa sayang?"ucap wanita itu begitu bergembira dan sedikit panik melihat kaki Syella. "Gak kenapa-napa tan, cuma retak dikit doang kakinya heheheh" ucap Syella tenang membuat wanita itu menggeleng gelengkan kepala melihat tinggah Syella yang seakan menyepelekan kesehatannya. "Kamu kesini sama siapa, sayang??" Tanya tante Helma lembut, dan belum menyadari kehadiran Rafa. "Sama Rafa tan, keponakanmu yang paling ganteng" Rafa langsung menjawab sambil memamerkan senyum manisnya. "Yaampun Rafa, kok tadi tante gak liat kamu??" Tanya tante Helma. "Tante kan terlalu fokus sama ini bocah" ucap Rafa sambil menepuk nepuk kepala Syella, membuat Syella menatap Rafa sinis. "Raf kamu keponakannya tante Helma??" tanya Syella,entah sudah berapa kali ia terkejut hari ini. "Iya, keponakan tertampan lebih tepatnya" ucap Rafa membuat Syella menatapnya malas dan tante Helma hanya tertawa melihat kelakuan dua sejoli ini. "Tan, aku mau ganti warna rambut" ucap Syella. "Ya sudah ayo kamu pilih warnanya dulu, tapi kok Rafa tumben mau nganterin orang ke salon?? Mommynya aja dia nggak mau nganterin" ucap tante Helma sambil menatap Rafa heran. "Dia hari ini jadi supir pribadi aku tan" ucap Syella sambil tertawa dan dihadiahi sentilan ke dahi Syella oleh Rafa. "Udah udah. Ini kamu pilih warnanya dulu ya,kali ini tante kasih gratis deh " ucap tante Helma sambil tersenyum kepada syela yang sedang mengusap usap dahinya. "Beneran nih tante?' Ucap Syella yang dibalas anggukan serta senyuman dari tante Helma. "Warna apa Raf??aku bingung" ucap Syella sambil melihat lihat contoh pilihan warna yang diberikan oleh tante Helma. "Pink pastel bagus"ucap Rafa. "Aku gak suka pink"jawab Syella. "Coba aja dulu, kayanya itu cocok buat kamu" ucap Rafa lembut. "Yaudah tante, aku mau di ombre warna pink pastel aja ya" ucap Syella semangat, Rafa terkekeh pelah melihat Syella begitu bersemangat. Satu setengah jam sudah berlalu namun Rafa tetap asyik menunggu Syella sambil bermain game diponselnya. Entahlah Rafa juga bingung mengapa ia bersedia mengantarkan Syella kesalon. Padahal dulu saat mantan-mantannya minta ditemani ke salon Rafa langsung menolak mentah mentah. "Raf, aku udah selesai ayo pulang" ucap Syella manja namun Rafa suka sifat manja Syella. Ketika Rafa melihat rambut baru Syella dia tersenyum karena warna pilihannya tidak salah, karena sangat cocok dengan Syella. "Tuh kan aku bilang kamu cocok dengan rambut pink pastel, kamu makin cantik, ayo kita pulang" ucap Rafa sambil menyubit pipi Syella membuat Syella langsung blushing. "Tante, aku sama Rafa pulang dulu ya"ucap Syella. "Iya, kalian hati hati dijalan" tante Helma membalas perkataan Syella. Matahari sudah mulai gelap ketika mereka dalam perjalanan pulang. "Mau makan dulu??" tanya Rafa kepada Syella. "Gak Raf, aku mau makan masakan Mommy aja "ucap Syella sambil tersenyum. Ketika Syella tersenyum Rafa ikut tersenyum karena menurutnya senyum Syella sangat manis, mata bulatnya akan membentuk bulan sabit jika ia tersenyum atau biasa disebut dengan eye smile. "Raf makasih ya" ucap Syella sambil menatap Rafa. "Buat??" jawab Rafa heran. "Udah nemenin aku hari ini" ucap Syella sambil tersenyum. "Tapi aku nemenin kamu gak gratis, ada bayarannya" ucap Rafa dengan seringai jahilnya. "Kamu mau aku bayar apa??" tanya Syella bingung, merasa ada yang tak beres. "Kiss me" ucap Rafa tenang sambil menunjuk pipinya. Syella terdiam sebentar. kemudian ia mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi Rafa sekilas. Kemudian Syella menundukan kepalanya karena ia yakin pipinya sudah memerah saat ini, membuat Rafa tertawa kecil melihat kelakuan Syella itu. "Kalian dari mana?? Kenapa lama sekali pulangnya??" Tanya Mommy ketika Rafa dan Syella memasuki rumah. "Rafa nganterin aku ganti warna rambut mom" ucap Syella semangat membuat Mommy terkekeh melihatnya. "Wow rambut kamu keren sayang" ucap Mommy ketika melihat warna baru rambut Syella membuat Syella tersenyum senang mendengarnya. "Ya sudah kalian mandi dulu, nanti kita langsung makan malam ya, pasti kalian lapar" ucap Mommy kemudian Rafa dan Syella pun masuk kedalam kamar masing masing. Selama makan malam berlangsung semua hening hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN