TITIK TEMU [67] Mendung pekat itu! ________________________ Shena melepaskan sepatunya dan meletakkannya asal. Wajahnya tak seperti biasa, mendung. Genangan air mata menumpuk di kelopak matanya dan siap tumpah kapan saja. Shena masuk ke dalam selimut tebalnya—membungkus dirinya dengan hangat namun tidak nyaman. Dering ponsel yang berada di dalam tasnya cukup ribut terdengar di telinganya. Tetapi, Shena tidak mempedulikannya. Dia memilih memeluk dirinya sendiri. Karena pada akhirnya; semua orang akan meninggalkannya. Jadi, Shena hanya berusaha menerima apapun keputusan orang lain. Ingin tetap bertahan dengannya atau begitu saja melepaskannya. Shena tidak punya hak untuk mengungkung orang lain bertahan. Dia bukan siapa-siapa! Dia tidak ingin mengingat apapun, tidak ingin bayangan dan h

