"Bagaimana? Apakah rencana perjamuan itu sudah mendapatkan persetujuan?" Arderl tersenyum dengan salah satu tangan yang menyibak anak rambut milik Chastine. Tengah malam mereka janji bertemu di kamar Chastine, rutinitas yang mereka lakukan beberapa hari ini. "Belum. Tapi saya sudah menyerahkan rincian kegiatan sesuai yang diminta oleh Putra Mahkota." Lekas Arderl mendengus. Dia merangkul pundak Chastine hingga gadis itu masuk ke dalam pelukannya. "Jika saja aku yang menjadi Putra Mahkota, sudah pasti aku bisa langsung memberikan izin padamu tanpa harus meminta izin dari Kaisar. Tapi ini lebih bagus, karena dengan sikapnya itu berarti dia cukup tahu diri bahwa dia memang bukan sepenuhnya berdarah Kekaisaran." Chastine hanya terdiam. Dia memang senang setiap kali bertemu dengan Arderl,

