Di suatu malam, Sidra tiba-tiba saja tidak bisa tidur karena nyeri yang kembali menyerang dadanya. Dia enggan membangunkan Camilo yang tampak sangat lelap dalam tidurnya, maka dari itu dia memilih membuat racikan sendiri seperti yang biasa Camilo buatkan untuknya. Di rasa sakitnya sudah berkurang, bukannya kembali tidur, Sidra justru keluar dari dalam rumah. Niatnya dia hanya ingin sebentar saja berjalan-jalan menikmati angin malam kemudian kembali masuk ke dalam rumah. Namun setelah berjalan beberapa jauh, dia malah melihat bahwa di balai desa terapat banyak sekali orang yang sedang berkumpul. Mereka adalah pria dan wanita paruh baya yang saling bercengkrama, asik dalam mengobrol bersama dengan beberapa gelas air minum dan juga cemilan. Sepanjang Sidra hidup bersama Sieana, dia tidak

