part 5

1081 Kata
"habis kemana Lo? Pulang jam segini ngga sekalian Lo ngga usah pulang huh?" Daren menatap tajam Anna tapi sayangnya diabaikan oleh Anna. Belum sempat anak menaiki anak tangga tangannya sudah di cekal oleh Daren. "Gue tanya sama Lo Ann... Lo habis dari mana?" Tanya Daren dengan nada tinggi kepada Anna "bukan urusan kakak! Lepasin aku kak!" Suaranya bergemetar dan nadanya agak sedikit tinggi saat berkata kepada Daren. Daren masih memegangi tangan Anna langsung membawanya ke kamarnya. "Kak lepasin aku kak!" Daren semakin memperat tangan Anna yang kini berada di atasnya. "Ini hukuman karna Lo mulai berani sama gue" Anna melihat mata Daren yang kini mulai memerah, tubuh Anna bergetar hebat takut jika Daren akan berbuat hal hal yang tidak ingin ia lakukan bersamanya. "Kak aku mohon jangan lakuin ini pada ku kak.. kita ini saudara kandung" mohon Anna tapi justru sebaliknya Daren sengaja menulikan pendengarannya. Imajinasi Liar Daren muncul dengan cepat Daren mengambil ikat pinggang sekolahnya dan mengikat tangan Anna ke atas. Imajinasi Liar Daren terlintas di benaknya "kak tolong lepasin aku!" Daren langsung melepas semua pakaiannya. Anna sudah beberapa kali memohon pada Daren tapi pikiran Daren sudah tertutup oleh kabut yang membuat ia akan tetep melakukan hal nekad kepada Anna. Anna memejamkan matanya ketika Daren menempelkan mulutnya ke bibir mungil Anna dengan kasar. Air matanya kini berjatuhan membasahi pelupuk matanya yang kini juga membasahi pipi mulusnya. Sebelum Daren melucuti pakaian yang di pakai oleh Anna ia melihat tanda di leher Anna "dengan siapa kau melakukannya?" Anna terdiam mengumpati dirinya jika ia sudah melakukannya dengan Stefan sebelum dirinya di rengut oleh Daren. "Lo dengar ga? Siapa yang Uda ngelakuin sebelum gue? Akan Gue buat dia ngga bergerak lagi" kini Anna sangat ketakutan bagaimana tidak yang ada di depannya ini bagaikan iblis yang selalu melakukan apa saja, berbuat sesuatu hal gila. Ia takut jika Daren mengetahui jika Stefanlah yang sudah merengut kesuciannya. "Itu tadi di gigit lebah" Daren bertambah marah dengan pernyataan tidak masuk akal dari Anna "gigit lebah kata Lo? Lo pikir gw ngga tau apa yang Lo perbuat sama Stefan?" Anna tercengang kali ini ia kalah telak dari Daren karna pernyataan bodohnya tadi. Anna berharap dirinya mati saja kali ini pasti Daren akan memperlakukannya dengan buruk. Daren dengan cepat membuka semua kain yang menempel di tubuh Anna. Daren Melihat dua gundukan milik Anna yang sangat menggiurkan. Mulutnya menempel pada benda kenyal di sebalah kanan dan bagian pada kirinya ia himpit dengan kanannya. "Hentikan kak! Jangan lakuin ini..." "Ngga usah sok suci, Lo Uda lakuin sama orang lain sebelum gw... Hari ini gw akan hukum Lo sampai gue puas" Anna berusaha membuka matanya tetapi masih tidak jelas pengelihatannya. Perlahan-lahan pengelihatan mulai terlihat jelas tubuhnya terasa berat nafasnya terasa sesak karna sampai sekarang Daren masih menindihnya. Anna menangis histeris karna sekarang ia merasa nyeri di bagian bawahnya karena hujaman bertubi-tubi dari Daren sampai ia tidak sadarkan diri. Desahan Anna begitu keras ketika Daren menghentakan miliknya. Anna tidak sama sekali membuka mulutnya agar Daren bisa mencium setiap inci bibir Anna. Anna mendesah keenakan ketika Daren memacu miliknya dengan cepat. "Ternyata Lo jalang ya dek... Bahkan tubuh Lo bisa Nerima gue padahal tubuh Lo barusan ajja di pake sama pria lain" Sesak yang di rasakan Anna atas perkataan Daren barusan padahal ia tidak mau melakukannya dengan Daren tapi karna pemaksaan Daren sendiri yang membawanya tersulut atas kejadian ini. Anna merasakan tanda tanda Daren akan sampai pada puncaknya. Anna memukul d**a Daren agar tidak menyemburkan benihnya ke rahim Anna tapi sayangnya di abaikan oleh Daren. Pria itu justru gencar menumbuk lubang Anna mengincar kepuasannya pada wanita itu. Daren berhasil menyemburkan benihnya kedalam rahim Anna. Wajah Daren sangat bahagia tapi juga kesal karna Anna sudah melakukannya sebelum dia berharap benihnya tumbuh lebih dulu sebelum Stefan. "Ini akan jadi anak kita" Anna takut mendengar perkataan Daren karna saat ia melakukannya pertama kali Stefan sama sekali tidak mengeluarkannya. Anna merasa cemas karna takut ia akan hamil anak Daren yang membuat orang tuanya marah. "Tenang ajja gue bakalan bertanggung jawab setelah anak itu lahir" Anna terkejut dengan pernyataan Daren "gw ngga mau nikah sama Lo kak" Daren langsung geram mendengar perkataan Anna. Daren menghampiri Anna langsung mencekiknya "ugh.. hgugh.. hentikan kak!" Daren melepaskan tangannya dari leher Anna. "Denger apapun alasan papa sama Mama gue ngga peduli.. gue bakalan nikah sama Lo!" Sekarang Anna takut dengan Daren yang seperti iblis. Daren melihat tubuh kembali lagi hasratnya ingin menyetubuhi wanita itu. Daren menindih tubuh Anna dan langsung menghentakan miliknya ke lubang Anna. Ini ke dua kalinya Anna di setubuhi lagi oleh Daren. Anna melihat ada sebuah buku tebal ia mengambilnya dan melayangkan buku itu ke kepala Daren. Pria itu merasa kesakitan "arghhh... Lo berani buat kepala gue sakit?" Daren langsung menindih tubuh Anna. Anna meronta ronta meminta untuk di lepas kan. Buku yang di penggang Anna sudah Daren lempar ke sembarang tempat. Hanya sekali hentakan membuat Anna meringis kesakitan. Dalamnya hentakan yang Daren berikan membuat Anna jauh lebih sakit dari yang pertama ia lakukan. Daren langsung memaju mundurkan pinggulnya kepada inti Anna. Sekarang Anna menahan desahannya dan mengunci bibirnya rapat rapat agar Daren tidak bisa mencium setiap inci bibir Anna. Daren berkali menghentakan lebih keras ke intinya Agar Anna mau membuka mulutnya. "Aargghhh.." Anna mengeluarkan suara desahan juga ringisan dari mulutnya Daren langsung mencuimnya bagaikan ia sedang melahap sebuah permen gulali. "Gue benci lo kak... Sangat membenci Lo kak" ujar Anna yang masih di bawah kuasa kakak kandungnya ini. Anna hanya terdiam memejami matanya merelakan seluruh tubuhnya kepada Daren. "Lo boleh benci gue.. tapi tidak dengan tubuh Lo... Tubuh Lo bisa merespon dengan baik" Anna kesal tapi dia tidak bisa berbuat banyak apa lagi dalam keadaan seperti ini melawan Daren sama saja mendapatkan siksaan yang lebih berat. Anna sudah tidak sadarkan diri tapi Daren masih tetap setia mengocok kadang mengaduk-ngaduk lubang Anna sehingga desahan kecil Anna masih keluar dari mulut Anna walaupun wanita itu pingsan. Setelah Daren puas dengan nasufnya ia mencabut miliknya terlihat jelas miliknya di lumuri cairan putih miliknya dan milik Anna. Sedangkan Anna tangannya masih mengerat pada sprei putih kakinya mengangkang lebar sehingga membentuk huruf M yang di penuhi cairan milik Daren di dalam lubang Anna. Setelah mendiami miliknya sekedar beristirahat karna ia lelah sedari tadi miliknya menumbuk serta bergesekan pada dinding lubang Anna. Serasa sudah membaik Daren langsung membalikan badannya yang telah membelakangi Anna yang tidur di atas kasur dengan keadaan tubuh yang masih menegang hebat. Pikiran licik Daren langsung mucul yaitu mengerjai Anna dengan cara menindihnya saat tidur dan menancapkan kepersaannya itu pada lubang surga Anna.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN