Alan dan Evelyn duduk di sofa ruang tamu, menunggu makanan mereka datang. Dan tentu saja, Alan memang selalu memanfaatkan situasi apapun untuk terus menempel pada Evelyn. "Cukup." Evelyn menahan tangan Alan yang sudah sampai pada pahanya. Dia mendorong d**a Alan agar menjauh darinya. Nafasnya sedikit memburu, dengan bibir yang merah karena ciuman panas Alan. "Kita sedang menunggu makanan," ucap Evelyn kesal. Alan awalnya bilang hanya sebuah ciuman saja. Namun tentu itu hanya akal liciknya saja. Setelah ciuman itu terjadi, jelas tindakan dia akan terus merembet pada yang lain. "Aku tahu. Yang antar makanan juga belum datang," jawab Alan santai. Dia menyingkirkan tangan Evelyn yang menahan gerakan tangannya. Setelah itu tangan Alan langsung masuk semakin dalam pada rok Evelyn. Bibirnya pu

