Gia duduk di atas ranjang, sedangkan Jeffan berbaring dengan kepala berada di atas paha Gia. Wajah Jeffan menghadap ke arah perut Gia. Dengan sengaja dia menyingkap piyama Gia ke atas agar bisa mencium perut Gia secara langsung. Dan Gia hanya bisa tersenyum kegelian dengan yang dilakukan suaminya. "Bahagia sekali ya," komentar Gia melihat tindakan suaminya yang berkali-kali mencium perutnya. Gia merasa gemas sendiri dengan perbuatan suaminya. "Sangat. Aku tak menyangka calon anak kita akan hadir secepat ini. Tak lama lagi aku akan jadi seorang ayah," ucap Jeffan dengan nada bahagia yang tersirat jelas dalam suaranya. Gia yang mendengar itu tersenyum. Tangannya pun bergerak mengusap rambut Jeffan dengan gerakan lembut. "Besok kita ke rumah sakit. Aku ingin memastikan kalian baik-baik saj

