Sonya berjalan di lorong rumah sakit berdua dengan sang ibu. Dia baru saja selesai periksa kandungan, di temani oleh ibu kandungnya. Tentu saja dia tidak bersama Zico, karena pria yang berstatus suaminya tersebut entah ada di mana sekarang. Katanya sih kerja. Tapi, Sonya tak tahu kebenarannya.
"Kamu dengar apa yang dokter katakan? Kamu terlalu stress. Kamu terlalu banyak pikiran. Dan itu membahayakan calon anakmu." Ibu Sonya berkata dengan nada sedikit tinggi. Pasalnya, setiap kali periksa kandungan, dokter selalu mengatakan hal yang sama.
"Ibu sebaiknya diam saja. Ibu tak tahu apa yang terjadi padaku hingga aku stress dan banyak pikiran seperti ini." Sonya membalas dengan kesal. Dia menatap ibunya dengan tajam lalu berjalan mendahuluinya.
"Ibu tahu kamu menyesal dengan yang terjadi sek
