Hari ini setelah makan siang bersama, Jeffan mengajak Gia ke rumah yang Jeffan berikan pada Gia sebagai mas kawin. Gia sempat lupa dengan mas kawin tersebut hingga dia agak kaget juga. Rumah minimalis dengan dua lantai yang letaknya tak terlalu jauh dari komplek perumahan orang tua Aksa. Dindingnya di cat putih polos, dengan halaman yang cukup luas. Dan ternyata, isi rumah tersebut masih kosong. Belum ada perabotan apapun. "Aku sengaja mengosongkannya. Mungkin kamu ingin mengisinya sesuai keinginanmu," ucap Jeffan. Gia tersenyum mendengar itu. Dia menatap Jeffan dan mengangguk dengan antusias. "Terima kasih sudah memberiku kesempatan menciptakan rumah impianku sendiri," ucap Gia. Dia berjinjit, lalu mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi Jeffan. Setelah itu Gia berjalan lebih dulu u

