Amanda masih terpaku melihat Angel yang saat ini digendong oleh Mike karena gadis itu tiba-tiba pingsan.
"Dia punya trauma?" Tebak Mike saat Angel sudah berada dalam mobil Mike yang membuat Amanda terpaku. "Hei! Saya tanya sama kamu dia punya trauma?"
"Eh? Aa itu.. dokter tanya saja sama Angel ya dokter. saya nggak berhak menjawab." Ucap Amanda. Amanda sudah duduk di belakang kursi kemudi, sementara Angel berbaring di depan dengan senderan kursi yang diturunkan sampai habis.
Mike tak bertanya lagi. pria itu langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju Rumah Sakit tempat ia praktek. Kebetulan Rumah Sakit tersebut tak jauh dari Cafe kampus tempat ia duduk tadi.
Mobil Mike akhirnya sampai. Pria itu kembali berlari ke pintu penumpang , membukanya dan langsung menggendong Angel untuk masuk ke dalam UGD.
"Dokter Mike?" Sapa seorang perawat. Perawat itu langsung berlari mendekati Mike yang tengah membaringkan Angel di salah satu tempat tidur UGD yang masih kosong.
"Ada apa dokter?" Tanya perawat tersebut.
"Pingsan! Kamu masih tanya ada apa sama saya? Kamu Bisa lihat sendiri kan Bagaimana kondisi pasien yang ada di depan kamu ini tanpa saya jelaskan." Bentak Mike yang mendadak kesal dengan perawat di depannya ini.
Bahkan Amanda pun ikut terkejut mendengar bentakan Mike pada wanita berpakaian suster tersebut. Amanda kembali melirik ke arah Mike sebentar dan kembali melirik perawat tadi. Wanita muda itu sudah kembali dengan stetoskop serta Tensimeter digital di tangannya dan langsung menyerahkan alat tersebut pada Mike.
Dan selama Mike melakukan pemeriksaan, ruang UGD benar-benar terlihat sunyi dan mencekam. entah kenapa semua yang ada di ruangan UGD tersebut khususnya untuk tim medis ikut terdiam mematung.
Seolah-olah Mike adalah orang yang paling berpengaruh di rumah sakit ini. jadi tim medis tak bisa bertindak apa-apa selagi Mike mengambil alih semuanya.
Cukup lama Amanda menanti sampai dokter muda itu menghadap kepadanya, "Teman kamu nggak kenapa-napa. Mungkin hanya syok saja. tapi saya tanya sama kamu sekali lagi, apa teman kamu ini punya trauma? Saya seorang dokter jadi saya berhak tahu." Ucap Mike sembari menekankan kalimat terakhirnya membuat Amanda sedikit kebingungan.
Gadis itu tak ingin menceritakan Bagaimana Angel, namun dokter muda itu terlihat memaksa.
Amanda memainkan jemarinya. Sementara Mike terus menunggu. Sampai Gadis itu ingin bicara. namun ia seketika bersyukur karena Angel tiba-tiba siuman.
"Oh Angel? Ya Tuhan untunglah kamu nggak kenapa-napa Angel. Aku panik banget." Ucap Amanda yang cemas. Amanda membantu Angel untuk duduk. Sementara Angel langsung menyentuh kepalanya yang masih terasa sakit.
"Dimana ini?" Tanyanya.
"Kamu di rumah sakit. tadi kamu pingsan dan..." Amanda Melirik ke arah Mike yang masih berdiri di sampingnya, "Dokter Mike bawa kamu ke sini." Lanjutnya dengan nada suara yang pelan.
Angel langsung menatap pria berjas dokter yang kini menatap dalam padanya. Angel mengangguk canggung, "Terima kasih dokter." Ucap Angel tulus.
Mike menyodorkan telapak tangannya pada Angel, "Saya Mike." Ucapnya.
Angel menatap tangan Mike. Ia sangat ingin menyambutnya. Namun tubuhnya seketika bereaksi. Dan itu membuatnya benar-benar benci dengan masa lalunya. Setidaknya yang paling ia benci saat ini adalah Kenapa ia lahir ke dunia ini.
"Hai. Kenapa diam?"tanya Mike lagi. Tatapan mata Mike masih belum lepas dari Angel.
Angel melirik ke arah Amanda. Dan gadis itu benar-benar merasa kasihan dengan sahabatnya. Amanda lalu melirik ke arah Mike, "Dokter, sepertinya kami harus pergi. Oh iya administrasinya..."
Mike melirik ke arah resepsionis, "pindahkan semua biaya berobat gadis ini pada saya." Ucap Mike tak bisa dibantah.
Dan lagi-lagi Amanda dibuat terheran-heran.
Mike kembali menatap ke arah Angel, "tadi kamu mau kenalan sama saya kan? saya Mike." Ucap Mike kembali menyodorkan tangannya pada Angel.
Jantung Angel bergemuruh. ia mencoba mengangkat jemarinya untuk meraih tangan Mike.
Angel sesekali melirik Amanda dan Gadis itu mengangguk meyakinkan Angel jika semuanya akan baik-baik saja.
Dan Angel langsung meraih uluran tangan Mike namun ia meminjamkan matanya dengan sangat kuat. Amanda melirik ke arah Angel. "Woi!" Amanda menoyor lengan Angel dan membuat Angel langsung membuka mata. "Itu pak dokter kenalan." Ucap Amanda lagi.
Angel langsung mengarahkan pandangannya pada Mike dan juga jemarinya yang saat ini digenggam oleh mic.
Tak ada reaksi apa-apa lagi setelahnya ia berhasil bersalaman dengan Mike. Dan Amanda pun ikut terkejut. Selama Ia mengenal Angel, hanya Iqbal yang bisa menggenggam tangan Angel seperti ini tanpa membuat reaksi berlebih pada diri Angel.
"Angel, kamu..."
"Sembuh!" Saut Angel bengong sesaat. "Amanda, aku sembuh... AAAAAAA..." Angel langsung berteriak kencang. Ia turun dari tempat tidur dan spontan langsung memeluk Mike. Tentu saja Aksi Angel membuat banyak pasang mata di UGD langsung syok. Apalagi Angel yang berteriak
Amanda yang sadar Angel melakukan kesalahan, langsung menarik Angel agar pelukan itu terlepas.
"Eh! Kamu salah peluk Angel." Gertak Amanda. Dan bertahan itu langsung membuat Angel tersadar. Ia langsung melirik ke depan dan spontan mendorong Mike sampai membuat dokter muda itu nyaris terjatuh.
"Eh! So...sorry.. sorry aku... Itu..."
Mike dibuat syok. Ia langsung menatap Angel kesal. Ia Tak habis pikir akan mendapatkan perlakuan seperti ini dari seseorang yang ia tolong.
Tatapan Mike mendadak tajam pada Angel. Tanpa bicara banyak lagi, Mike langsung melangkah keluar pintu UGD. Sepertinya ia akan menyesal karena sudah membantu gadis yang tak tahu terima kasih itu.
Tak sopan main peluk orang, sekarang ia malah di dorong dan tak ada ucapan terima kasih.
"Dasar gadis tak tahu terima kasih." gumam Mike sebelum ia akhirnya menghilang dari balik pintu.
Sementara Angel dan Amanda menatap kepergian Mike dengan rasa tak enak hati. tapi sepertinya Angel tak perlu terlalu ambil pusing. karena sepertinya ia harus merayakan kesembuhannya.
"Terima kasih buk." ucap Angel pada para perawat dan dua orang dokter di ruangan tersebut sebelum ia pergi dari sana.
"Aku sembuh Amanda. kamu lihat kan tadi? nggak ada reaksi apa-apa saat aku sama dokter tampan itu?"
"Aku sendiri syok Angel lihat kamu anteng pas megang tangan dokter Mike. kamu sembuh Angel, dan aku senang. kamu bisa nyari pacar sekarang." ucap Amanda penuh haru.
"Benar kan? Ya Tuhan, aku nggak tahu akan bisa seperti ini. aku nggak nyangka sama sekali akan bisa sembuh seperti ini Manda. hiks.. aku pikir bakalan terjebak selamanya dengan masa lalu kelam itu. akan selamanya merasa ketakutan dengan sosok laki-laki. hikkss hikss.." isaknya membuat Amanda langssung tertawa.
"Kamu nangis? hahahaha.."
"Menurut kamu.."
"Hahaha.. lucu banget sih. jadi mulai sekarang, bisa cari pacar dong? nggak jomblo lagi dong? asiikk... aku nggak sabar ditraktir." ucap Amanda tak sabar.
ANgel mengangguk antusias. namun detik berikutnya ia kembali terdiam, "Tapi hukuman kalah taruhannya gimana?"
"Udah jangan pikirin itu. yang penting sekarang kamu sudah sembuh." UCapnya.
Angel mengangguk. ia juga sangat bersyukur karena sudah terbebas dari keburukan itu.
"Sekarang, sebagai tanggung jawab kamu karena sudah pingsan dan buat kita ditinggal di sini sama si dokter tampan itu, kamu harus bayarin ongkos taksi yang bakal bawa kita kembali ke kampus. pasalnya ini mobil aku sama mobil kamu ada di kampsu Angel."
Angel tersenyum bahagia, "Tenang, itu hanya hal mudah dan gampang."
"DIh! gayaan. mentang-mentang kamu..."
"Eh? kamu gadis yang tadi di cafe kan? kamu ngapain ke ini? ada yang sakit?" tanya dokter yang masih Angel ingat bernama Beno itu.
"Oh, iya tadi saya lihatin teman." jawab Angel sekenanya.
"ooo, oh iya, tadi itu maaf ya. aku nggak maksud sambut tangan kamu. itu hanya karena.."
"Aku Angel. nggak apa-apa kok. itu reflek dari aku aja. sekarang, kita kenalan baik-baik. aku Angel." dengan berani Angel menyodorkan tangannya pada Beno. tentu saja dengan senang hati Beno meraihnya namun diluar dugaan, saat jemarinya digenggam oleh Beno, reaksi Angel kembali memburuk. tubuhnya kembali bergetar, keringat dingin mulai muncul di pori-pirinya dan ditambah lagi kakinya yang mendadak lemas membuatnya langsung terduduk.
"Eh! kamu nggak apa-apa?" tanya Beno yang langsung menyentuh pundak Angel dan lagi-lagi reaksi Angel sangat mengherankan. bahkan Amanda dibuat terkejut.
"Nggak... Nggak mungkin.." gumam Angel. Gadis itu langsung melirik Amanda dan saat ini isi kepala Angel dan Amanda sangat sama. yaitu, Angel yang hanya tenang jika bersama Mike.
*****