Ketika aku hendak melangkah kembali, Tsabina muncul dan kini menghampiriku. Tsabina terlihat lesuh. Apakah masih tentang yang kemarin? Ketika dia tahu aku adalah konglomerat dan pemilik perusahaan Sky? Aku ingin menjelaskan sehingga aku tidak bisa menunggu sampai kami pulang ke rumah. Aku tak tenang dan tidak bisa bekerja jika Tsabina terus menerus menghindariku. Aku harus menjelaskan agar pikiran Tsabina tidak sepenuhnya kecewa kepadaku. Ya aku tahu aku salah, aku telah menyembunyikan hal besar darinya, namun setidaknya kau bisa menjelaskan. “Ada apa? Aku harus bekerja,” kata Tsabina. “Kamu masih marah?” “Aku tak marah, Mas.” “Terus? Kalau tak marah, kenapa kamu tidak membangunkanku ketika ke kantor?” tanyaku menatap Tsabina yang saat ini mengelus leher belakangnya. “Kamu adalah CE

