"Ternyata kamu pendendam, Nona Bella," sahut Hans yang langsung menerobos masuk ke dalam apartemen Bella. Bella terpaksa menyingkir memberi jalan pria tampan berkacamata itu. "Hei!" Melihat Hans ngeloyor masuk begitu saja. Di dalam, pandangan Hans menyusuri setiap sudut apartemen Bella yang sederhana dan sempit. Tidak banyak perabot di sana dan terlihat rapi, tapi tidak pada isi asbak yang sudah dipenuhi puntung rokok dan abu di atas meja. "Untuk apa kamu ke sini? Apa untuk meminta membatalkan pernikahan aku dengan Daniel atau memberitahu jika Daniel seorang b******n?" tuduh Bella berdiri di belakang pintu sambil menyilangkan tangan di depan d**a. Hans duduk di sofa menyandarkan punggung dan memandang Bella serius. "Aku cuma mau kenal lebih jauh seperti apa calon adik iparku ini," jawa

