"Nyamannya.." Daniel menghela nafas lega sambil menyandarkan punggung di sofa dalam apartemen. Tangannya masih di perban dan harus melakukan rawat jalan seperti apa yang dikatakan dokter satu jam lalu. Daniel memang bersikeras untuk keluar dari Rumah sakit. Selain tak betah menghirup aroma obat setiap hari, ia juga terpaksa menahan hasrat untuk bercinta dengan Bella. Tapi kini Daniel bernafas lega setelah tiba di apartemen, terlebih lagi hanya berdua bersama Bella. "Sayang, bisa kau bantu aku?" Daniel memohon melirik Bella membawa pakaian bersih menuju walk in closet. Bella menyembulkan kepala dari balik pintu, "Tunggu sebentar. Aku harus meletakkan pakaianmu dulu, Dan." Ia melanjutkan menaruh pakaian Daniel yang tak terpakai saat di rumah sakit. "Ayolah, Bella..tolong bantu aku sebent

