Setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya Dominic dan Sani tiba di rumah. Matahari baru saja terbenam, meninggalkan jejak jingga samar di balik gedung-gedung tinggi. Koper mereka dibawa masuk oleh pelayan, dan keduanya melangkah masuk ke dalam rumah dengan tubuh letih. Namun baru beberapa langkah melewati ruang tengah, Dominic dan Sani langsung berhenti mendadak. Mata mereka membelalak. Di sana, di ruang tamu yang biasanya sepi saat malam menjelang, Ethan tengah duduk santai sambil membaca tablet. “Papa?” Sani bersuara lirih, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ethan menoleh dan tersenyum hangat, seolah kedatangannya bukan kejutan besar. “Kalian sudah pulang?” Dominic yang masih menatap papanya dengan bingung akhirnya ikut bersuara, “Papa udah pulang? D

