BAGIAN 8

1006 Kata

Rutinitas pengantin baru usai. Aku tak tahu apa yang kurasakan saat ini. Bahagiakah aku? Kurasa nggak begitu. Justru perasaan sedih lebih dominan dibandingkan bahagia yang hanya sesaat saja. Tiap kali melihat Lala, tiap itu juga rasa bersalah pada Zilva semakin kuat. Mengingat senyumnya yang penuh luka itu justru semakin membuatku tersayat. Aku yang berjanji membuatnya bahagia, tapi aku juga yang justru menancapkan luka di hatinya. Sesakit apapun itu, aku juga tak mungkin mengecewakan Lala dan mengabaikannya begitu saja di hari-hari pernikahanku dengannya. Seperti apapun jalannya, kini dia sudah sah menjadi istriku dan dia juga berhak atas hidupku. Momen ini tentu menjadi salah satu momen yang mendebarkan dan mungkin dia idamkan pasca akad itu. Setelah shalat subuh berjamaah di masji

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN