Sebuah Perbedaan

1037 Kata

Gino duduk di ruangannya di rumah sakit. Hari ini adalah hari pertama dia bekerja lagi setelah mengambil cuti beberapa hari untuk memulihkan lukanya. Lebih tepatnya luka di wajah setelah dihajar oleh ayahnya sendiri. Gino tak sendirian di sana, karena ada Cintya yang duduk di depannya. Cintya menundukkan kepala dengan tangan menyerahkan sebuah testpack kehamilan dengan dua garis merah di tengahnya. "Hasilnya positif," ucap Cintya dengan gumaman pelan. Gino menghembuskan nafas kasar mendengar itu. Sebenarnya dia sudah tahu, tapi tetap saja dia merasa keberatan. "Kamu tenang saja. Aku akan tanggung jawab. Kita akan menikah secepatnya," ucap Gino. Nasib buruknya memang. Niatnya menjadikan Cintya sebagai hiburan di kala bosan malah menjadi seperti ini akhirnya. "Nanti malam aku dan orang t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN