Hujan semakin deras turun dan malam itu menjadi malam yang benar – benar panjang serta menegangkan buat mereka berempat dimana mereka tidak bisa lagi berbuat apa – apa bahkan untuk bergerak saja mereka susah dan suara teriakan wanita misterius itu benar – benar membuat nyali mereka berempat menjadi ciut, wajah mereka menjadi pucat dan keringat dingin mengalir dengan derasnya di tubuh mereka entah apa yang mereka berempat rasakan pada saat itu, mulut mereka juga terkunci rapat dan mereka hanya bisa saling berpandangan saja satu sama lainnya, karena teriakan wanita misterius itu benar – benar keras dan menggema di dalam pabrik tua tersebut, apalagi mereka berempat mulai meyakini jika teriakan itu adalah teriakan mahluk astral berwujud wanita penunggu sumur tua di dalam pabrik tua peninggalan

