Keesokan harinya, suasana kampus masih diliputi oleh hiruk-pikuk berita tentang Fatimah. Artikel-artikel sensasional, video-video memalukan, dan gosip-gosip liar menyebar tanpa kendali. Hampir setiap sudut kampus dipenuhi dengan bisik-bisik tentangnya. Kelompok-kelompok mahasiswa yang biasanya membicarakan tugas atau rencana liburan kini hanya berbicara tentang satu hal—skandal Fatimah. Nama Fatimah seolah-olah menjadi gema yang terus berulang, tidak memberi kesempatan bagi siapapun untuk melupakannya walau sejenak. Di kafetaria, para mahasiswa berkumpul, saling menunjukkan video dan artikel dari ponsel mereka, menambahkan komentar yang memperkeruh suasana. Di lorong-lorong kampus, bisikan-bisikan terdengar setiap kali seseorang menyebut nama Fatimah. Bahkan di ruang dosen, beberapa peng

