Saat kereta akhirnya tiba di Aberdeen, angin dingin khas Skotlandia menyapa dengan cara yang khas—lembut namun tajam, menusuk hingga ke lapisan terdalam kulit. Hembusan angin yang datang dari arah pelabuhan membawa serta aroma asin laut yang samar, bercampur dengan kesegaran musim dingin yang menggantung di udara. Langit sore perlahan berubah menjadi kanvas gelap yang dihiasi bintang-bintang kecil, meskipun lampu-lampu kota yang mulai menyala memberikan kehangatan tersendiri pada pemandangan. Cahaya keemasan dari lampu jalan berpadu dengan kilauan salju tipis yang tersisa di trotoar, menciptakan suasana magis di tengah dinginnya udara. Zabran menggenggam koper kecil mereka dengan satu tangan, tangannya yang lain sigap meraih jemari Xandra yang tampak gemetar meski sudah terbalut mantel

