AAuthor POV Siska dan Devan berada di sebuah butik. "Kenapa kita kesini pak?" "Nyari baju buat kamu." "Hah? Maksudnya?" "Iya saya mau beliin baju buat kamu. Sekarang kamu pilih yang kamu suka." "Hehm, terimakasih pak, tapi nggak usah pak. Saya masih bisa beli sendiri kok. Lagi pula baju saya juga sudah lebih dari cukup." Tanpa menjawab omongannya Siska, Devan memanggil salah satu pelayan. "Mba, tolong cariin baju yang cocok dengan sekretaris saya ini." "Baik tuan." "Mari ikut saya nyonya." Siska pun mengikuti pelayan tersebut. Kemudian Siska memilih-milih pakaian di butik tersebut. Hampir satu jam Siska memilih tapi belum mendapatkan satu baju pun, bukan karena tidak cocok dengan model baju nya, tapi tidak cocok dengan bandrol harganya. Harganya di atas rata-rata semua. Hampir s

