2

1145 Kata
Di perjalanan menuju ke rumah setelah tadi mengantarkan Faris itu, Abyan masih memikirkan tentang Anjani dan juga Arjuna yang tadi entah mengapa membuat Abi bertanya-tanya mengenai hubungan antara Arjuna dan juga Anjani. "Lah lagian juga ngapain sih gua mikirin itu semua. Ga penting juga" ujar Abi. Tak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Abi itu pun sampai juga di garasi rumah Abi yang sangat sepi. Ya, sepi. Itu lah yang menyambuh Abi setiap ia pulang ke rumah ini. Rumah yang hanya ada kesepian didalamnya setelah kedua orang tua dari Abi memutuskan untuk berpisah. Dan saat itu lah yang membuat Abi berubah menjadi Abi yang pendiam dan juga cuek seperti sekarang ini. Abi pun masuk ke rumahnya. Di dalam rumah ia pun berganti baju dan setelah itu Abi pun melihat handphonenya karena sedari tadi banyak notif muncul di handphonenya itu. Padahal biasanya handphone Abi selalu sepi dengan notif. Saat dibuka ternyata notif itu berasal dari grup Mahasiswa Baru Manajemen Bisnis yang ternyata sudah dibuat oleh kakak tingkat. Saat ini grup tersebut pun sangat ramai sekali. Abi melihat beberapa kali nama Anjani muncul di grup itu. Langsung saja tanpa diminta Abi langsung menyimpan nomor Anjani tersebut. Awalnya Abi bimbang ingin mengirim pesan kepada Anjani atau tidak, karena sedari tadi setelah Abi mengetahui nomor dari Anjani itu ia menjadi ingin mengirim pesan kepada Anjani. Ia ingin mengetahui bagaimana keadaan Anjani saat ini. Karena jujur saja melihat Anjani tadi, Abi masih sedikit khawatir kepada Anjani. "Aduh gua kirim atau nggak ya. Udah lah kirim aja kali ya" ujar Abi tersebut. Abi pun akhirnya mengirim pesan yang berisi tentang menanyakan keadaan dari Anjani tersebut. Ia was-was jika saja Anjani tidak membalas pesan darinya itu. Namun sungguh tak disangka ternyata pesan dari Abi itu dibalas oleh Anjani. Mereka pun mulai saling bertukar pesan saat itu sampai di suatu saat pada malam itu Abi salah mengirimkan pesan kepada Anjani, ia malah mengirim pesan tersebut ke grup Mahasiswa Baru Manajemen Bisnis. Maka dari itu langsung saja grup itu pun langsung ramai membahas pesan nyasar dari Abi itu. Abi pun merasa sangat ceroboh dan bodoh sekali karena ia bisa sampai salah mengirim pesan. "Aduh Abi lo kenapa sih jadi bodoh kayak gini. Ck, lagian juga kenapa deh gua kok pehatian banget sama Anjani. Ada apa sih sama gua" ujar Abi bertanya-tanya. Malam itu pun akhirnya Abi mengakhiri pertukaran pesan mereka dengan ucapan selamat malam. Dan setelahnya Abi pun tertidur juga pada malam itu. Hari-hari selanjutnya entah mengapa Abi masih saja berkutat pada pikirannya mengenai Aniani. Entah mengapa ia tidak bisa melupakan Anjani begitu saja. Namun ia juga melihat bahwa saat sedang ada acara di kampus ada yang berbeda dengan Anjani dan juga Arjuna. Entah mengapa Abi seperti melihat mereka ada masalah. Namun Abi juga tidak tahu ada hubungan atau masalah apa dngan mereka berdua. Saat ini di Universitas Garuda terdapat pertemuan pertama untuk mahasiswa baru jalur SBMPTN. Khusus untuk mahasiswa baru jurusan Manajemen Bisnis, mereka semua diminta untuk menghadiri juga acara tersebut karena nantinya akan ada perkenalan juga dengan mahasiswa baru dari jalur SBMPTN. Abi pun saat ini sudah ada di tempat parkir GOR Garuda. Saat turun dari mobil ia langsung melihat ke arah Anjani yang sepertinya juga akan berjalan menuju ke tempat pertemuan. Karena melihat Anjani sendirian, Abi pun memiliki inisiatif untuk pergi ke tempat pertemuan itu bareng bersama dengan Anjani. Langsung saja Abi berjalan ke arah Anjani dan memanggil nama Anjani agar Anjani mengetahui keberadaannya. "Anjani" ujar Abi yang membuat Anjani pun juga akhirnya berhasil terhenti. "Ah lo Bi hehhee. Baru dateng ya? Mau ke tempatnya kan? Bareng yuk" ujar Anjani dengan senyuman manisnya itu yang mampu membuat Abi terbuai olehnya. "Eh iya Jan hehe. Bareng ya" ujar Abi dan mereka berdua pun bersamaan berjalan menuju ke tempat pertemuan mereka tersebut. Anehnya saat ini banyak sekali orang-orang yang melihat ke arah Abi dan Anjani tersebut. Mereka berdua pun mengira jika mahasiswa baru jalur SBMPTN ini pasti sudah tahu tentang kejadian baliho kemarin itu. Karena memang videonya sudah ada di mana-mana. "Btw Jan, lo udah ga papa kan? Baik-baik aja kan?" tanya Abi pada Anjani. "Gua ga papa kok Bi, ini juga berkat lo kemarin yang nolongin gua. Sekali lagi makasih ya Bi. Lo bener-bener penyelamat gua" ujar Anjani sembari melihat Abi. "Sama-sama Jan, lo kebanyakan terimakasih deh wkwkw" ujar Abi pada Anjani. "Hehehe ya gimana dong Bi heheheh" ujar Anjani dengan tersenyum manis. Mereka berdua pun akhirnya sampai juga di tempat pertemuan itu. Dan mereka begitu terkejut ketika mereka mendapati bahwa tempat itu sangatlah sepi. Dan belum banyak orang yang ada disana. Mereka pun menjadi heran sekali. Namun lambat laun juga banyak mahasiswa lain yang datang. Mereka masih panas-panasan tapi belum terlihat satupun kakak tingkat yang ada disana. "Eh ini gimana sih kita jadi kumpul apa ngga deh. Sumpah gerah" ujar Ina salah satu teman mereka itu dengan keringat yang sudah mulai membajiri itu. Namun tak lama kemudian Bayu, kakak tingkat mereka itu datang dan memanggil Anjani dan Abi untuk ikut kepadanya karena ada suatu hal yang mesti diurus dan kakak tingkat meminta Anjani dan Abi untuk membantu mereka. Anjani dan Abi pun mengikuti Bayu dan mereka sampai di stand tenda Jurusan Manajemen Bisnis. Di sana ada Gio, Yasa, dan Arjuna juga. Dan lagi-lagi disini Abi menemukan kejanggalan pada hubungan antara Anjani dan Arjuna. Mereka tadi tampak sempat tatap-tatapan walau pun hanya dalam tempo yang singkat. Abi heran ada hubungan apa mereka berdua itu. Namun akhirnya pikirannya itu pun melayang karena Gio memberitahu Anjani dan Abi mengenai hal yang harus mereka lakukan. "Oke jadi gua titip ini ke kalian ya. Terus nanti anak SBM disuruh nulis ini. Oke ya guys. Thanks Yap. Kalian boleh balik kesana lagi" ujar Gio dan Abi serta Anjani pun akhirnya keluar dari tenda tersebut dan akan kembali ke tempat pertemuan tadi. Namun di jalan, Anjani melihat ada tukang cendol dan Anjani pun menjadi teringat akan teman-temannya tadi yang kehausan. Ia berencana membeli cendol. "Bi, kalo lo mau duluan ke sana ga papa. Gua mesti ada sesuatu yang harus gua lakuin dulu hehehe" ujar Anjani membuat Abi memikirkan hal apakah itu. "Apa Jan? Gua bisa temenin kok" ujar Abi menawarkan dirinya kepada Anjani. "Hehhee gua keinget sama anak-anak terus jadi pengen beliin mereka es cendol ini. Kasian mereka kepanasan" ujar Anjani membuat Abi tersenyum karena kebaikan dari Anjani tersebut. Abi pun memutuskan untuk menemani Anjani dan mereka pun memesan es cendol untuk teman-teman mereka itu. Namun saat akan membayar Abi sudah mengeluarkan uangnya terlebih dahulu Anjani pun bersikeras untuk mengganti uang dari Abi itu tapi Abi pun menolak uang yang diberi oleh Anjani itu. Mereka berdua pun akhirnya sampai di tempat perkumpulan dan membagikan es cendol itu kepada teman-teman mereka. Yang lainnya pun mengira jika ini adalah bentuk dari pajak jadian antara Abi dan Anjani dan itu menimbulkan keramaian. "Bukan guys ya kali masa baru ketemu kemarin juga wkwkw" ujar Anjani. Sementara Abi diam-diam mengaminkan perkataan teman-temannya itu. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN