Seorang nenek menggunakan kebaya putih gading duduk disamping ranjangku. Ia mengusap rambutku berlahan-lahan. Aku hanya diam menatapnya dan mendengarnya bersenandung begitu indah dan lembut. Hingga senandungnya berakhir dan ia mulai berbicara padaku. “Nirmala… Takdir memang tak bisa diubah dengan mudah. Aku mengira kau akan mampu mengubahnya. Namun karena kamu telah memilih jalan hidupmu sendiri. Tetaplah bertahan. Kalau kau menyerah, semuanya akan sia-sia. Tetaplah bertahan… Ingat itu… Tetaplah bertahan.” Aku terbangun dari tidurku. Kepalaku begitu sakit. Kupijat pelipisku dan mencoba mengingat kembali mimpi yang baru saja kualami. Aku bertemu dengan nenek itu lagi. Nenek penjual bunga dipasar yang dulu berbicara aneh padaku. Entah bagaimana, aku bisa memimpikannya, bahkan mungkin ini

