Cuaca di Kota Yogya panas, pagi ini. Kinanti seperti kehabisan napas, tatapan matanya galak menatap Genta. Ingin meludahi muka lelaki itu. Kinanti menganggap Tyas seperti anak sendiri. Jadi, Kinanti tahu persis bagaimana menderitanya Tyas ketika mengandung di luar nikah. Di antara kesedihannya, Tyas selalu berharap Genta datang untuk dirinya. Kinanti ikut mendendam ketika melihat sosok Genta nyata ada di depannya. "Kamu ..." kata Kinanti yang begitu besar amarahnya ketika melihat Genta. Saking marahnya, sampai tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Kinanti. Dia hanya memikirkan Tyas. Genta berdiri menegakkan badan ketika Kinanti berkata seperti itu. "Apa saya mengenal ibu?" tanya Genta dengan sopan, Leman yang berdiri di belakang Genta mengerut dahinya. Untuk apa Genta bert

