“MIMI, PENSIL HELLO KITTY PUNYA EJA KEMANA? KOK NGGAK ADA DI KOTAK PENSIL?!”
Teriakan melengking itu berasal dari kamar Faeza. Sering kali terjadi di setiap harinya membuat Lia terkadang harus benar-benar sabar menghadapi sikap putri kecilnya. Lia yang sedang sibuk bergelut peralatan dapurnya pun berdecak kesal, wanita itu harus terpaksa menyusul putri kecilnya untuk mencarikan badang yang sedang dia cari.
“Apa Dek?” tanya Lia, saat sudah berada di kamar sang putri. Kamar itu terlihat sangat berantakan membuat Lia memijit pelipisnya lantaran berdenyut.
“Pensil kesayangan Dedek ke mana? Dibuang ya sama Mimi?” tuduh gadis kecil itu tanpa rasa bersalah. Dia masih sibuk mencari pensil kesayangannya di dalam tas sekolah, tetapi tidak kunjung ditemukan, itu yang membuatnya sangat kesal.
“
