Jika menyukai cerita ini silahkan tinggalkan komentar, like dan Vote?
.
Sampai apartemen bernomor 708 dilantai delapan belas, keadaan rumah yang masih hening hana pergi berjalan ke dapur untuk mengambil minum dan masih tidak menghiraukan pria itu.
"Hana," Panggil pria itu lembut, "Maafkan saya." Hana masih diam, tak menyahut kemudian memutuskan duduk menonton serial tv.
"Untuk kamu saya harus egois." Dan pria itu masuk ke dalam kamarnya membersihkan diri.
"Dasar p*do!" Geram Hana sambil
mengganti channel di Televisi dengan tidak santai.
Ketika pria itu keluar dari kamarnya, bayu melihat Hana yang sudah tertidur disofa. ia mendekati Hana, memperhatikan wajah cantik yang sedang tertidur itu membuatnya mengembangkan senyum manis, "saya cinta kamu, cinta sekali." Ucap bayu pelan lalu mengecup kening hana.
Pria itu mengangkat Hana ala bridal
membawanya ke kamar, membaringkan tubuh Hana dengan pelan. Pria itu ikut berbaring juga, memeluk Hana, memperhatikan lekukan wajah gadisnya.
Mengusap lembut rambut panjang gadisnya dengan sayang. "Ngghh.."
Ahh sepertinya Hana terusik, pria itu pun memutuskan tidur juga tanpa mengganggu gadisnya lagi.
"selamat malam sayang, mimpi yang indah" bisik bayu lalu mengecup bibir hana lalu ia langsung memeluk hana dengan erat.
.....'
Waktu menunjukkan pukul sebelas malam ketika Hana terbangun dalam pelukan bayu, Hana sudah hafal bagaimana feromon pria dewasa di hadapannya saat ini. Wajah tampan walau sedang tertidur, hidung mancung dan bibir merah yang sangat seksi di mata Hana.
Hana memeluk pria itu erat karena dingin, menelusupkan wajah ke leher si pria, menghirup feromon yang memabukkan.
"Om.." Panggilnya namun tak ada
jawaban, Hana mendongakkan wajah menatap tertidur itu. "Om Bayu" Panggil hana lagi sambil menggoyangkan tubuh bayu perlahan.
Karena pria itu tak bangun dan hana memegang wajah tampan itu, aahh-
pipinya saja sangat lembut di tangan Hana.
"Hhmm.." Bayu terusik tidurnya oleh sentuhan hana.
"Om? Sudah bangun?" Tanya Hana, dan benar saja mata indah itu perlahan terbuka. "Saya sangat lelah sayang, tidurlah." Lirih pria itu dengan suara seraknya.
Ugghh.. Hana sampai merinding
mendengarnya, seksi sekali begitu pikirnya.
"Om, Hana sangat lapar." Aduhnya masih dengan tangan mengelus pipi si bayu.
"Lapar?" Pria itu melihat jam dinding,
"kamu mau saya masakin apa Hmm?" ucap bayu yang masih memeluk hana.
"Terserah saja, yang penting Hana kenyang." Mendengar jawaban polos gadisnya membuat bayu tersenyum, "Ya sudah, saya akan masak"! Pria itu bangun, mengesampingkan rasa lelah dan kantuk demi Hana.
"Om Bayu! Hana ikut" Hana berlari kecil mengikuti om tampannya.
"Hana, jangan kebiasaan memanggil saya seperti itu."
"Kenapa? Kalau begitu harus memanggil yang seperti apa?"Tanya hana.
"Terserah yang penting jangan dengan om."
"Tapi Hana lebih suka om bayu" jawab hana, "Kau boleh memanggil saya Mas Bayu atau yang lain Hana."
"Aku maunya om bayu saja."
"Hah.. Terserah." Hana yang duduk di kursi pantry menopang wajahnya dengan kedua tangan, membentuk wajahnya dengan pose bunga.
Melihat bayu memasak dengan apron hitam membuat Hana sadar, tampan sekali ternyata.
"Om tampan sekali yaa." Itu adalah kata hati Hana, mana mungkin dirinya berani mengatakan langsung.
.
.
.
Tbc
Si om juga manggil dirinya sendiri
dengan sebutan saya.
Biar kesannya dia tuh udah dewasa gitu.
dan kenapa Bayu bisa di apartemen hana ya karena dia maksa untuk tinggal bareng hana, kalo enggak dituruti bayu ngancem bakalan memp*rk*sa hana dan makannya hana mengizinkan walaupun terpaksa.
See You?