Briana sangat kebingungan dengan pemikirannya sendiri. Dia tidak ingin menipu Raizen ataupun berpura-pura baik di depannya. Namun, berkata jujur itu sangatlah sulit. Jadi, sepanjang mereka berada di mall tersebut, Briana terus bergulat di dalam hatinya. Dia bahkan hanya bisa mengiyakan perkataan Raizen dengan pikiran kacau dan tidak jelas. Entah apa yang dikatakan oleh pria itu. Briana hanya mengangguk setuju dan berkata, "Iya," layaknya robot yang tidak memiliki jiwa. Raizen yang merasa wanita itu agak aneh sejak tadi, akhirnya menegurnya ketika mereka sedang duduk di sebuah bangku sambil menunggu film yang akan diputar. "Ada apa? Kenapa sejak tadi sepertinya pikiranmu berada di tempat lain? Apakah kamu tidak suka berada bersamaku? Masih merasa tidak nyaman?" Briana menaikkan kedua

