Pesawat akhirnya tiba di tempat tujuan dengan selamat. Liara yang melihat pintu keluar bandara, bergegas berlari menuju ke sana dengan kedua tangan terentang ke atas sambil berteriak dengan gembira. "Wah, akhirnya aku datang juga ke Bali setelah sekian lama!" Briana hanya bisa tertawa sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sekretarisnya tersebut. Raizen yang berdiri di sebelahnya, ikut tertawa sambil berkata kepada Briana, "Temanmu itu benar-benar sangat enerjik." Briana mengangguk, mengiyakan perkataannya, lalu bercanda sedikit, "Dia memang sangat sulit ditebak. Aku harap dia tidak membuatmu sakit kepala. Kadang-kadang, sikapnya sangat ajaib." Raizen terkekeh, menggeleng pelan. "Tidak juga, selama dia berada di pihakmu dan selalu membantumu. Dia adalah karyawan yang san

