Ketika Gael Hartono terbangun dari posisi tidur di kursi jaga, matahari sudah terbit dengan sangat terang.
Mendengar ketukan dari arah pintu, Gael membuka mata sembari mengusap wajahnya kesal.
Dia tidak bisa tidur semalaman, tapi malah tidak sadar tertidur di kursi dengan gaya yang rumit. Sekarang, pinggangnya terasa sakit!
“Masuk!” teriak Gael dengan nada tidak senang, kening mengencang hebat.
Seorang dokter pria dengan wajah sedikit tua berjalan masuk bersama seorang perawat di belakangnya. “Rupanya, Anda berjaga lagi malam tadi?”
Gael berdiri dari duduknya, mengangguk pelan. “Ya. Sampai dia terbangun, saya tidak akan berhenti menjaganya. Dia memiliki tugas penting. Mau tidak mau harus bangun dan melakukannya.”
“Anda kejam juga, ya? Tapi, tidak masalah. Itu bukan urusan saya,” keke
