“Jangan cemas. Aku sudah menyuruh orang untuk membereskan masalah gosip di internet. Kamu tidak perlu memikirkannya lagi,” kata Raizen yang sedang mengemudi menuju perusahaan. Briana yang duduk di sebelahnya hanya bisa diam dengan wajah cemas. Dia tidak mengerti bagaimana bisa ada gosip semacam itu dan foto dirinya bersama Daxan ketika mereka berdua masih berada di mall tersebut. “Kenapa helaan napasmu sangat panjang dan berat? Ayolah, kamu tidak mau menjadi nenek-nenek dalam semalam, kan?” canda Raizen, setengah terkekeh, dengan nada jenaka. Sekilas, dia memutar kemudi mobil ke arah kanan. Briana cemberut, menatapnya kesal. “Kamu tahu, bukan itu yang jadi masalah, kan? Aku hanya berpikir, bagaimana bisa orang-orang itu sibuk berspekulasi tentang kedekatanku dan Daxan? Kami hanya bertem

