Menolak untuk mendapatkan kelembutan dari suaminya, Briana segera menepis tangan besar dan lentiknya yang sedang mengelus wajahnya yang mulai pindah ke bibir bawahnya. Hati Briana tersentak kaget menyadari dia tanpa sadar larut dengan karisma Gael Hartono. Walaupun dia sudah tidak mencintainya seperti dulu lagi, dia tetaplah pria yang pernah menduduki tahta hatinya selama bertahun-tahun. Tidak mudah menyingkirkan efeknya hanya dalam sekejap mata. Kedua pipi Briana memerah lembut, tapi sorot mata dipenuhi dengan tekad yang kuat untuk menolak sentuhannya lebih jauh. Dia mencoba menstabilkan debaran jantungnya yang mulai kehilangan kendali. Memasang wajah tanpa emosi, seolah-olah berhadapan dengan tembok. Di saat seperti ini, kesan cumi-cumi jeleknya benar-benar hilang tak berbekas. Yang

