Satu jam setelah kepergian Gael, Briana akhirnya bisa menenangkan diri. Dia merasa sangat malu di hadapan Raizen setelah aibnya terungkap. Keduanya sedang duduk di meja tamu, saling berhadapan. "Kamu pasti menilaiku sangat buruk, bukan? Gael memang benar. Aku yang terobsesi mengejarnya, berpikir bisa mengubah pandangannya terhadap Danira. Saat itu aku berpikir, sebelum mereka menikah dan meresmikan hubungan, artinya aku masih memiliki peluang bersamanya, bukan? Aku terus berjuang seperti wanita-wanita lain yang terus mengejar Gael. Lalu suatu hari, aku tidak menyangka akan bertemu dengan Kakek Gael dan menjalin hubungan yang sangat dekat dengannya. Aku melihatnya sebagai peluang dan takdir dari Tuhan. Sayangnya, itulah kesalahanku," bisik Briana dengan suara rendah yang terdengar tidak be

