Dalam perjalanan menuju apartemen, tak ada percakapan antara Devan dan Olivia. Olivia memilih untuk terus menatap keluar jendela.
Sedangkan Devan fokus dengan jalanan yang ada di depannya.
Devan sebenarnya tak suka dengan situasi saat ini. Apalagi dengan cara Olivia mendiamkannya.
Seperti ada yang menusuk-nusuk hatinya dengan benda tajam dan terasa sangat sakit.
“Vi. Soal mobil kamu, nanti biar aku suruh orang untuk mengambilnya. Kamu gak usah cemas,” ucap Devan mencoba untuk membuka suara.
Devan tak ingin terus diam, membiarkan Olivia semakin membencinya. Ia tak ingin sampai itu terjadi.
Bagaimanapun, semua itu salahnya, karena telah meninggalkan Olivia, hanya untuk menemani Erin—wanita yang bahkan tak berarti apa-apa untuknya.
“Terserah!” ketus Olivia. Ia bahkan tak mengalihka
