Sesampainya di rumah Olivia. Mereka hanya duduk sambil sama-sama diam di ruang tamu. Olivia masih dengan menundukkan kepalanya dan meremas jemari-jemari tangannya. Sedangkan Rena, saat ini tengah menunggu Olivia untuk membuka mulutnya untuk berbicara, karena sejak tadi Olivia hanya diam sambil meremas jemari-jemari tangannya. Terlihat jelas kebingungan di wajah Olivia saat ini, dan Rena bisa mengerti semua itu. “Vi, kalau lo gak mau cerita sama gue juga gak apa. Gue juga gak mungkin maksa lo untuk menceritakan semuanya. Gue ngerti kok, kalau lo belum siap untuk membaginya sama gue.” Olivia menggelengkan kepalanya, “gue akan ceritakan semuanya. Gue juga butuh tempat untuk berbagi masalah gue, dan lo orang yang tepat.” “Malam itu, gue dan Pak Devan sedang menghadiri undangan dari Pak