"Ini." Tritan mendongkak sambil tersenyum saat mendengar suara manis Qian. Pipinya memerah malu, entahlah. Saat Tritan memandang langsung ke matanya sambil tersenyum cerah. "Terima kasih telah meminjamkanku pakaian ini. Kata Val aku harus mengembalikannya," ucap Qian jujur. Tritan menatapnya lama, dimana jika dilihat baik-baik, wajahnya sedikit berubah saat Qian menyebut nama Val. "Untukmu saja. Jaga-jaga jika bajumu kotor lagi," balas Tritan lembut. Tatapannya berbeda dari saat dia menatap orang lain. Semua perhatiannya terfokus pada Qian, semua hidupnya, semua miliknya. "Ta,tapi..." "Keluarga kami tidak semiskin itu sampai harus menerima bantuan dari orang sepertimu." Seseorang berucap tajam dari belakang. Keajaiban, Peter datang sebelum bel masuk berbunyi kali ini. Matanya masih m

