| 23 Kling.. klung.. drrrrttttt.. Suara khas yang tak asing bagi telinga Lala berasal dari samping gundukan bantal empuk yang ia gunakan untuk mengistirahatkan kepalanya. Getaran ringan yang ditimbulkan sangat terasa hingga daun telinganya. Mata yang semula terpejam erat sekarang sedikit demi sedikit mulai meriyip ke kanan dan ke kiri, serta diiringi oleh tubuh rampingnya yang menggeliat dengan penuh kemalasan. Namun Lala tetap memaksakan diri untuk terbangun dari tidurnya. Saat matanya sudah benar-benar terbuka dan tersadar, tangan Lala perlahan merayap menuju sumber bunyi untuk meraih ponsel dan memeriksanya. “Hooooammmm....” Lala menguap sambil mengucek kedua matanya untuk memeriksa kotoran yang hinggap di sudut matanya. “Ohh ternyata telepon dan pesan w******p dari Belin. Kebias

