Part 1

1129 Kata
Part 1 Terkadang kita selalu tertipu dengan baik hatinya seseorang pada pandangan pertama. *** Agni Maheswara, seorang wanita cantik yang saat ini tengah duduk bersama dengan kedua sahabatnya--Ani dan Ana. Mereka bukan saudara kembar. Mereka hanya memiliki kesamaan nama yang akhirnya bersahabat sejak kecil. Sedangkan Agni menjadi sahabat mereka sejak duduk dibangku kuliah. "Jadi, akhirnya kamu akan menikah dengan sepupuku?" pertanyaan Ana membuat Agni tersipu malu. Wanita yang pertama kali merasakan jatuh cinta dan sekarang akhirnya mau menikahi seseorang yang dia cintai. Rasanya seperti mimpi bagi Agni. Wanita sepertinya bukanlah wanita tepat yang bersanding di sisi lelaki tampan yang akan jadi suaminya. Ia hanyalah gadis biasa yang bekerja di kantor konsultan hukum ternama di Jakarta. Agni tidak pernah mau menyusahkan orang lain karena sejak kedua orang tuanya tiada, Agni memang selalu membiayai hidupnya sendiri. Walau keluarga ayahnya masih peduli dengannya, Agni tetap menolak bantuan mereka. Agni tidak mau menyusahkan keluarga ayahnya. Karena Agni yakin, mereka pasti tengah berusaha menghidupi keluarganya. Makanya Agni selalu di anggap sosok mandiri oleh keluarganya karena hal ini. Kalau ibunya anak tunggal, jadi Agni tidak memiliki sepupu dari ibunya. Agni hanya memiliki tiga saudara sepupu. Mereka semua sudah menikah, dan Agni lah yang di rumah itu yang belum menikah. Kembali ke pembahasan pernikahan. Sejujurnya, saudara sepupu lelaki Agni semuanya menolak jika Agni menikahi lelaki yang jadi pilihannya. Lelaki yang sering Agni bantu secara finacial selama mereka berpacaran bahkan mungkin sampai saat ini, mungkin Agni berpikir karena mau menghormarti keduanya, makanya dia mau melakukan semua ini. Tapi, perlakuan Agni dikecam keras oleh keluarganya. Bahkan mereka meminta Agni putus dengannya, sampai menunjukkan pada Agni kalau lelaki itu selingkuh darinya. Selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dan hal itu tidak Agni percayai dan berakhirlah ke jenjang pernikahan ini. "Tentu. Jika sepupu membatalkan kabari saja biar aku cari penggan--" "Aku tidak akan membatalkannya, lelaki bodoh mana yang mau melepaskan wanita secantik dan sebaik kamu." Agni menoleh ke arah lelaki yang datang bersama sahabatnya. Yang Agni tahu sahabatnya adalah kekasih dari Ana. Kekasih Agni hanyalah lelaki biasa saat dia menghidupi lelaki tersebut. Tapi sekarang, lelaki itu sudah bisa berdiri sendiri dan bekerja menjadi seorang direktur muda di sebuah perusahaan tambang yang ada di kotanya. Andra Hermawan. Itulahan nama lelaki yang akan jadi suaminya. Mungkin kalian akan mengenali lelaki muda yang kini tengah ramai dibicarakan warga net. Mereka bekerja di tambang milik keluarganya sebenarnya. Tapi, Agni selalu merahasiakan identitasnya. Bahkan Agni juga meminta kepada keluarga ayahnya yang selalu jadi tempat naungannya, kalau mereka hanyalah kerbat. Itu Agni lakukan sejak kedua orang tuanya meninggal dunia. Agni meminta mereka untuk tidak membongkar identitasnya. Sebab kala Andra tahu, mungkin dia akan minder. Biarkan semua orang tahu dia adalah Agni. Agni tanpa nama marga keluarga Maheswara di belakangnya. "Hahaha.. kamu bisa aja. Ouh ya, sudah jam masuk. Aku kembali lebih dulu. Nikmati makan siang kalian. Aku kembali ya, Sayang." Agni mengecup pipi Andra dan memilih pergi meninggalkan mereka semua tanpa menyadari seseorang tengah bermain api di belakangnya. *** Agni tiba di kantornya, dia bertemu dengan lelaki yang sering sepupunya bawa ke rumah ketika mereka masih remaja dulu. Agni lupa siapa namanya, yang ia tahu saat ini adalah pergi meninggalkan tempat ini sebelum rekan kerjanya tahu siapa dia sebenarnya. "Kamu Agni kan? Ad--" "Permisi, Pak. Saya harus kembali ke ruangan. Mohon maaf sebelumnya." Terkutuklah sahabat kakak sepupunya. Kalau sampai orang lain tahu siapa dia pasti semua orang akan segan dengan keberadaanya atau paling parah mencari perhatian padanya. "Sial...Sial..Sial..!" Agni tidak menyadari jika seseorang mendengar umpatannya. Siapa lagi jika bukan sahabatnya di kantor ini. "Apa yang sial, Agni?" "Astaga! Kamu ngagetin aja! Sejak kapan kamu di sana. Kok aku tidak lihat ada kamu? Ah apa kamu adalah titisan hantu yang mirip dengan sahabat kecilku. Benar bukan?" Pletakkk.. Agni merasakan dahinya di sentil oleh sosok yang mirip dengan sahabatnya, wajar saja dia ini sedang berada di dekat gudang penyimpanan berkas. Pasti akan banyak hantu yang ada di sini. Tapi, kenapa hantunya bisa menyentil Agni? Apa mungkin memang cara kerja hantu seperti itu? "Lupakan semua yang ada di kepala kamu! Aku Gina, sahabat kamu Agni. Sahabat yang tahu kalau kam--" "Syutt diam! Aku ketemu sama orang yang kamu sukai!" suara Agni membuat kedua mata Gina berbinar. Wanita cantik di depan Agni saat ini adalah sahabat kecilnya. Dia juga yang membantu Agni selama berada di kantor sepupunya ini. Membantu Agni merahasiakan identitasnya. Berpisah hampir puluhan tahun dari Gina membuat Agni selalu bercerita banyak hal termasuk kekasihnya dan Gina adalah orang yang sama dengan keluarganya yang bilang dia bodoh karena menghidupi seseorang yang hanya pacarnya. Gina ini lulusan dari luar negeri. Makanya jabatan Gina lebih tinggi dari Agni atau bisa di katakan Gina bosnya Agni. Dulu Agni mau saja sekolah di luar negeri dengan bantuan Papanya--Kakak dari ayahnya. Tapi Agni tidak mau, dia memilih bekerja sambil kuliah dan menghidupi dirinya sendiri sampai Papanya itu memaksa dia kembali kerumah dengan syarat mereka harus menyamar jadi rekan ayahnya bukan keluarga dekat Agni. Karena pernah Andra minder pas menuduh dia keluarga Maheswara dan Agni tidak mau hal itu kembali terjadi padanya. "Kalau gitu kembali bekerja, aku akan melihat calon masa depanku. Ah, satu lagi. Aku lihat calon suami kamu lagi bermesraan dengan si Ani medusa. Kalau kamu tidak percaya cek ponsel kamu, aku mencari kamu karena mau kasih tahu itu. Tapi ternyata kamu lagi kabur dari calon masa depanku." Agni melihat lelaki itu datang bersama sepupu dan rekan kerja Agni yang lain, "Baik Bu Gina saya akan menjalankan perintah anda. permisi." "Agni!! Aku kan cuma bilang calon suami kamu berduaan sama medusa ko kamu mar--" "Ekhem..." dehaman seseorang membuat Gina memutar tubuhnya. Dia melihat sepupu Agni serta lelaki yang Gina sukai bersama dua rekan yang ada di timnya atau bisa di katakan dua lelaki iti berada di bawahnya, karena Gina bos mereka dan Agni. "Pak Kenan. Mohon maaf jika sikap saya tidak sopan. Saya hanya sedang mem--" "Apa benar calon suami ad--maksud saya Agni berduaan dengan wanita lain?" pertanyaan Kenan malah menarik dua anak buah Gina bersuara. "Lah, kami pikir pernikahannya tidak jadi, karena waktu kita lagi mau nongkrong ke mall kita lihat calon suaminya Agni ke butik gaun pengantin gitu, tapi bukan sama Agni melainkan sama wanita lain." Agni yang hanya bersembunyi di balik pilar mendengarkan semuanya. Apa benar Andra berselingkuh? Apa benar Andra menduakan cinta mereka? Apa benar semua yang Agni lakukan selama ini adalah kebodohan terbesarnya? Tidak mungkin Agni! Pasti Andra meminta bantuan petugas butik. Mungkin saja apa yang mereka katakan salah. Ya, Agni yakin mereka semua salah. Bukan kah ujian menikah itu seperti ini? Akan ada banyak kesalahpahaman dan godaan muncul kalau kita tidak kuat menahan diri. Ya, Agni tidak akan percaya perkataan mereka semua. Agni percaya Andra tidak akan mengkhianatinya. Andra lelaki yang sangat baik begitu juga dengan keluarganya. "Ya, mereka semua salah. Lupakan Agni! Pernikahan kamu tinggal menghitung hari." ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN