POV Wildan. Terkadang aku berpikir apakah aku sudah benar menunjukkan rasa cintaku pada Dewi. apakah Dewi merasakan ketulusan yang aku tunjukkan padanya atau apakah aku berhasil mewujudkan cintaku tanpa harus mengatakan jika aku mencintainya dengan mulutku. Ada satu hal yang membuatku enggan mengatakan jika aku mencintai Dewi. Meski setiap waktu aku ingin meneriakkan kata cinta padanya, setiap saat aku ingin membisikkan kata cinta padanya, bahkan aku ingin terus mengucapkan kapan pun sesuka hatiku. "Tapi, aku takut jika aku justru tak bisa berhenti.." Aku sadar, jika aku adalah pria pengecut yang bahkan tak pantas mendambakan cinta, apa lagi dicintai sampai seperti itu oleh Dewi. Hanya saja, aku yang egois dan kotor ini tak ingin melepaskan Dewi begitu saja. Bagiku mengingat jika D