22. Aku tak sabar ingin menelanjangimu Alia.

1314 Kata

POV Wildan. Aku menatap hampa tangan Dewi yang merangkul Alen. Semakin menyadarkan aku jika aku tak punya sedikitpun kesempatan untuk berada dalam hati Dewi. Selain menyerah, kini tak ada lagi yang bisa aku lakukan. Melepaskan sebuah mimpi yang tak akan mungkin menjadi nyata. Menyadarkan jika fantasi hanya sebuah dongeng belaka. Indah pada kisahnya tersendiri tak tak akan pernah bisa menjadi kenyataan. "Akankah aku mendapatkan senyuman Dewi kembali?" "Masih pantaskah aku mendambakan senyuman itu untukku?" "Bolehkah aku berharap jika hatinya memiliki tempat untukku?" Lagi, entah untuk ke berapa kalinya aku mengharapkan hal yang sama. Berharap jika aku bisa dicintai oleh Dewi. Semua kini hanya menjadi mimpi belaka saat aku harus menerima kenyataan yang jauh lebih menyakitkan dari seb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN