-Author POV- "Dari mana saja kau?" Istvan menoleh ke arah suara, namun ia tidak mengeluarkan satu patah kata pun dan terus melangkahkan kakinya melewati ruang tamu. Belinda yang melipat kedua tangannya di depan d**a pun menurunkan tangannya. Ia jengkel melihat sikap Istvan yang semakin berubah padanya. Wanita ular itu mengejar sang suami dan menghalangi jalannya. "Aku bertanya, Istvan! Kenapa kau mengabaikan pertanyaanku? Jangankan pertanyaan, diriku ini pun kau acuhkan," kata Belinda. Istvan menghela nafas, "Minggirlah!" Belinda menangkup wajah Istvan dan menatap kedua matanya, ia mengernyit. "Matamu membengkak, apa kau habis menangis?" tanya Belinda. Istvan menepis tangannya, "Aku tidak apa-apa." "Ct! Sebenarnya ada apa denganmu, Istvan?" Belinda berdecak kesal. Istvan duduk

