-Author POV- Caryn menggeliat, membuka selimutnya dan menurunkan kedua kakinya ke lantai. Caryn mengucek kedua matanya dan menatap jam dinding, jam menunjukkan pukul 7 pagi. Caryn berjalan menuju jendela, membuka tirai-tirainya. Kemudian ia menuju balkon kamar, udara pagi begitu sejuk menerpa kulitnya yang halus itu. Tiba-tiba apa yang dilihatnya semalam memenuhi pikiran Caryn, rasanya hatinya sakit sekali. Caryn terdiam dan menikmati rasa sakit itu. Bagaimana rasanya melihat orang yang kita cintai berciuman dengan wanita lain? Sakit bukan? Apalagi orang itu tampak tidak merasa bersalah sama sekali. Benci, kata yang pantas Caryn tujukan kepada Istvan. Caryn berjalan keluar kamar, meskipun ia baru bangun tidur, Caryn tetap terlihat cantik, ia masih memakai jubah tidurnya. Caryn berniat

