part6,

839 Kata
Seorang perempuan cantik, yang imut usia Masi muda 17 tahun harus menerima kenyataan pahit, dia harus menerima menjadi istri kedua, dari suami Kaka kandungnya sendiri, dia adalah Arini apriliani, Seminggu sebelom memutuskan mau untuk menikah, dengan Kaka iparnya sendiri, Di hari Minggu sang Kaka Aruna, mengunjungi dirinya ke tempat kosannya, sambil bercerita dan menangis, Aruna mengetok pintu kosannya Arini, Tok .... Tok .... "Dan pintu pun di buka oleh Arini nampaklah, sang Kaka yang tersenyum hangat sambil mengucapkan salam, "Assalamualaikum Dee" Ucap Aruna kepada Arini dan Arini pun menjawab, "Waalaikum salam Kaka hayuh masuk" Ucap Arini menjawab salam Aruna sang Kaka, sambil mengajaknya masuk, "Kaka tumben hari Minggu ke tempat Arini" Tanya Arini yang penasaran biasanya sang Kaka Aruna, tidak pergi mengunjunginya hari Minggu biasa hari Sabtu atau Jumat, tapi haru ini hari munggu" Dan Aruna pun menjawab, "Iyya Dee ada sesuatu yang ingin Kaka katakan kepadamu" Ucap Aruna kepada Arini dan Arini pun yang penasaran pun menjawab, "Sesuatu apa ka?" Tanya Arini kepada kakanya, Aruna pun bersuara dan menceritakan apa yang terjadi, "Kamu tau kan Kaka, 50% kemungkinan untuk bisa hamil?" Ucap Aruna di depan Arini dan Arini pun menganggutkan kepalanya Aruna pun bersuara kembali' "50% Masi kemungkinan Dee, tapi kamu tau sendiri kan kalo Kaka sedang sakit?" Ucap aruna kepada Arini, Arini pun sangat tau, sakit apa yang di derita kakanya itu dan Arini pun menjawab, "Arini tau ka sangat tau, Arini yakin Kaka pasti bisa hamil Kaka sabar, Kaka dan Kaka ipar jangan putus berdoa dan terus iqtiar insyaallah pasti Allah mengabulkan, meskipun butuh waktu dan perjuangan lama" Ucap Arini kepada Aruna, Aruna pun mengerti mendengar ucapan sang adik, tapi Aruna juga tidak boleh egois karena sang mertua juga kake dari suaminya sedang sakit, Aruna pun langsung bersuara, "Kaka tau Dee, tapi posisi Kaka ini serbah salah? Kamu tau sendiri umi mas Azam sangat menginginkan kehadiran cucu pertama dari anaknya, dan apa lagi kake mas Azam sedang sakit beliau ingin segerah melihat cicitnya, sebelom beliau memutup matanya? Dan Kaka juga tidak boleh egois umi mas Azam, memohon kepada Kaka untuk mau mengikhlaskan suami Kaka mas Azam, menikah lagi dengan wanita lain Dee" Ucap Aruna kepada Arini sambil menangis Arini pun terkejut, dengan apa yang kakanya ucapkan, "Apa menikah lagi? Tidak ka, Arini sebagai adik Kaka sendiri tidak ikhlas jika Kaka Arini di madu" Ucap Arini sambil memeluk Aruna Aruna pun menghapus air matanya dan berkata, "Jika kamu tidak ikhlas kakamu ini di madu, maukah kamu menolong kakamu ini, dan berjangji tidak akan menolak apa yang kakamu ini inginkan" Sontak saja perkataan Aruna membuat Arini terkejut, pasalnya kakanya ini baru kali ini, meminta tolong kepadanya Arini pun menjawab, "Insyaallah Arini tidak akan menolak permintaan Kaka" Ucap Arini, kepada kakanya Aruna, dan Aruna pun langsung bersuara, "Maukah kamu menikah dengan suami dari kakamu ini Arini, dan menjadi adik madu dari Kaka kandungmu sendiri" "Jedarrrrrrrrrr.... Bagai di samber petir Ucap Aruna pun membuat Arini sang adik, terkejut sok, bagaimana mungkin dirinya menerima permintaan konyol dari kakanya sendiri, dia yang sangat menolak kakanya di madu, tapi kini dirinya sendiri di minta langsung menjadi adik madu dari Kaka kandungnya sendiri, "Apa? Tidak ka, untuk itu Arini tidak akan mau ka? Bagaimana pun Arini tidak mau apa lagi harus menikah dengan suami dari Kaka kandung Arini sendiri, Arini mohon ka jangan seperti ini, bagaimana pun Arini ini adik Kaka, manalah mungkin Arini menerima permintaan Kaka ini, bagaimana kata orang dan keluarga mertua dari suami kaka" Ucap Arini di depan Aruna, Arini menolak terang terangan permintaan sang Kaka, Aruna pun menangis saat sang adik menolak permintaannya dan dia pun bersuara, "Hiks... Kaka mohon Dee ini demi Kaka, mas Azam tidak mau menikah lagi kalau bukan Kaka yang mencari wanita, untuk menjadi calon istrinya, kamu bayangkan jadi Kaka Dee? Mana ada hati istri mana yang tidak sakit saat suaminya yang dia cintai dan sayangi malah mempunyai syarat untuk, mau menikah lagi kalau istrinya sendiri yang harus mencari calon istri untuknya, Kakamu ini memohon kepadamu Dee" Ucap Aruna kepada Arini sambil menangis, Arini pun memeluk kakanya sambil berkata, "Lalu mengapa Kaka tidak mencari wanita lain saja? Kenapa harus Arini ka? Arini ini adik Kaka tidaklah mungkin Arini menyakiti hati Kaka kandung Arini sendiri hiks.." Ucap Arini sambil menangis, Aruna melepaskan pelukan Arini dan Aruna pun menghapus air mata di pipi Arini sambil berkata, "Karna Kaka tidak menemukan perempuan yang pantas, untuk menjadi adik madu Kaka dan menjadi istri dari suami kakamu ini Dee, dan yang Kaka percayai cuma kamu adik Kaka sendiri, Kaka mohon Dee" Ucap Aruna sambil sujud di kaki sang adik, Arini yang melihat kakanya akan mencium kakinya pun langsung saja membangunkan kakanya" "Baiklah ka Arini mau menjadi adik madu Kaka, dan menjadi istri dari Abang Azam suami Kaka, tapi tidak seperti ini kaka caranya, hayuh bangun tidak pantas Kaka mencium kaki Arini yang sangat jelas adalah adik Kaka sendiri, seharusnya Arini yang mencium kaki Kaka hiks..." Ucap Arini yang membangunkan Aruna, Aruna pun memeluk Arini sambil berkata, "Terima kasih adiku sayang" Ucap Aruna sambil memeluk Arini, setelah itu mereka menangis bersama, Bersambung.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN